beautydoozy skinner
urbanasia skinner
URtainment

Review Film ‘Gita Cinta dari SMA’, Sebuah Nostalgia yang Sempurna

Urbanasia, Selasa, 7 Februari 2023 09.35 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Review Film ‘Gita Cinta dari SMA’, Sebuah Nostalgia yang Sempurna
Image: Produser dan cast film Gita Cinta dari SMA. (Urbanasia)

Jakarta - Film ‘Gita Cinta dari SMA’ akan segera tayang di seluruh bioskop Tanah Air mulai tanggal 9 Februari 2023 mendatang. Film ini bakal mengajak para penonton untuk bernostalgia ke masa lalu, tepatnya tahun 1980-an. 

‘Gita Cinta dari SMA’ merupakan film yang diadaptasi dari novel legendaris karya Eddy D. Iskandar dengan judul yang sama. Ya, film ini bisa dibilang merupakan ‘remake’ dari film yang pernah ada dengan judul yang sama yang tayang pada 1979 silam. 

Pada eranya, ‘Gita Cinta dari SMA’ sukses menggambarkan kisah cinta ‘putih abu-abu’ dengan dua karakter legendarisnya, Galih dan Ratna. Bahkan, film ini juga menjelma jadi ‘benchmark’ film romansa SMA di masa setelahnya. 

Mengandung Sedikit Spoiler

Film ‘Gita Cinta dari SMA’ versi baru ini diproduksi oleh Starvision dengan menggandeng sutradara Monty Tiwa. Karakter Ratna diperankan oleh Prilly Latuconsina dan karakter Galih diperankan oleh Yesaya Abraham. 

Urbanreaders akan dibawa kembali ke masa lalu saat awal menonton film ini. Betapa tidak, film ini mengambil latar waktu tahun 1984. 

Tak ayal akan banyak ditemukan hal-hal yang berkaitan dengan tahun ini di sepanjang film yang diproduseri Chand Parwez Servia ini, mulai dari dialog, style pakaian, kendaraan, hingga suasananya. 

Dialognya cukup baku, sangat menggambarkan situasi di masa itu. Penggunaan kata ganti ‘aku dan kamu’ hingga kata-kata baku lainnya akan selalu didengar penonton sepanjang film. 

Dari segi suasana, Monty Tiwa tampak sukses menghadirkan suasana tahun 1980-an dalam film ini. Mobil-mobil sedan yang hits zaman itu, sepeda ‘jengki’ yang digunakan Galih, tata ruang kelas, hingga suasana stasiun kereta api yang identik dengan tahun 80-an tersaji apik dalam film ini. 

Alur ceritanya sama seperti film romansa pada umumnya. Pada permulaan hingga pertengahan film, penonton diajak menikmati masa-masa SMA lengkap dengan kisah percintaannya. 

Dalam film ini, Ratna Suminar yang merupakan siswa baru terkesan dengan sosok Galih yang memang menjadi idola di sekolah. Rupanya Ratna tidak bertepuk sebelah tangan karena diam-diam Galih pun juga tertarik padanya. 

Konflik mulai muncul pada saat film memasuki pertengahan akhir. Hubungan cinta Galih dan Ratna rupanya ditentang keras oleh ayah Ratna (Dwi Sasono). 

Secara keseluruhan, film ini berhasil mengajak penontonnya untuk bernostalgia, baik dengan suasana di tahun 1980-an, nostalgia kisah cinta SMA, maupun recall memori tentang jalan cerita ‘Gita Cinta dari SMA’ bagi yang pernah menontonnya. 

Meski menyuguhkan nostalgia, tetap ada nilai berharga yang bisa dipetik oleh generasi muda dari film ‘Gita Cinta dari SMA’ ini. Nilai itu adalah tentang bagaimana cinta di masa muda tidak menjadi alasan untuk kendur dari segi prestasi. 

Pada bagian akhir film, penonton akan diberi kejutan tentang kelanjutan kisah cinta Galih dan Ratna seusai mereka lulus dari bangku SMA. 

Film ini tidak akan bisa menggantikan pendahulunya, dan memang tidak dibuat untuk itu. Tapi, ada nilai-nilai yang bisa diambil oleh generasi muda, generasi Galih dan Ratna yang baru.

Nah, kisah cinta Galih dan Ratna dalam ‘Gita Cinta dari SMA’ bisa kalian saksikan secara lengkap di bioskop mulai tanggal 9 Februari 2023. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait