Roy Letlora Buka Suara Terkait Pro Kontra Raffi-Nagita Jadi Ikon PON 2021

Jakarta - Terpilihnya Raffi Ahmad dan Nagita Slavina untuk mempromosikan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua menuai sejumlah kritikan.
Sejumlah netizen hingga selebriti Tanah Air menilai pemilihan Raffi dan Nagita itu kurang layak karena mereka bukan berasal dari Papua.
Melihat polemik tersebut, Ketua II Panitia Besar (PB) PON XX 2021 Papua, Roy Letlora, pun buka suara. Ia menegaskan bahwa Raffi dan Nagita dipilih menjadi Ikon, bukan Duta PON Papua.
Roy Letlora menjelaskan, Duta dan Ikon PON memiliki tugas yang berbeda. Duta ditunjuk untuk memberi gambaran seperti apa PON Papua itu.
Maka, Roy Letlora mengatakan bahwa untuk duta, wajib berasal dari anak Papua yang memiliki prestasi dan sisi kehidupan sosial yang bagus. Boaz Solossa pun dipilih sebagai Duta PON.
"Duta itu kan dia representatif dari PON Papua. Jadi artinya, Duta PON Papua itu menggambarkan seperti apa sih PON Papua. Nah, yang ditunjuk ini anak Papua yang memiliki prestasi bagus dan sisi kehidupan sosialnya bagus. Jadi dia (Boaz Solossa) menggambarkan PON Papua di figure dia," jelas Roy Letlora saat dihubungi Urbanasia, Kamis (3/6/2021).
Sedangkan untuk Ikon PON, Roy Letlora melanjutkan, ditunjuk untuk mempromosikan event ini.
"PON ini kan nasional punya bangsa Indonesia yang kebetulan tahun ini Papua ditunjuk sebagai tuan rumah. Jadi kan kita itu mempromosikan PON, mensosialisasikan PON itu lewat Duta PON yang berasal dari Papua dan Ikon PON yang berasal dari influencer nasional," ujar Roy Letlora.
"Jadi ikon ini lebih mensosialisasikan PON ke masyarakat Indonesia. Jadi tidak terikat, siapa pun itu boleh. Sedangkan duta itu baru bagian dari PON Papua, jadi wajib kita menunjuk anak Papua yang punya prestasi yang bisa membawa image positif bagi PON," sambungnya.
Roy Letlora juga menjelaskan, pemilihan Raffi sebagai Ikon PON melalui proses yang panjang. Keduanya dipilih oleh kelompok kerja independent di luar panitia PON.
"(Pemilihan Ikon) hampir sebulan lebih. Kita juga memilih beberapa nama influencer papan atas lainnya, seperti Raffi, Atta Halilintar nama yang memang kita lihat dia punya engagement yang banyak," jelas Roy Letlora.
Menurut Roy Letlora, pemilihan ini dilakukan dengan menyeleksi sejumlah nama influencer melalui berbagai kriteria, yang mana tujuan utamanya sosialisasikan PON ini ke masyarakat Indonesia
"Nah, melalui proses itu pemenangnya si Raffi. Jadi ada banyak kriteria, salah satunya yang dianggap mampu sosialisasi PON. Kan banyak tidak yakin bahwa 'Papua itu bisa nggak', 'Papua itu mampu nggak membuat PON'. Jadi kita minta influencer untuk membantu menyuarakan kalau Papua itu sudah siap," kata Roy Letlora.
Nagita Menjadi Ikon Secara Sukarela
Usut punya usut, Roy Letlora menerangkan bahwa pada awalnya, hanya Raffi saja yang ditunjuk sebagai IKON PON, guys.
Namun, kala itu, Nagita mengatakan kepada tim PON Papua 2021 bahwa ia merasa event ini adalah waktu yang tepat untuk mengabdi sebagai anak bangsa.
"Tadinya Nagita nggak masuk, cuman waktu itu bahasanya ke kami begini 'ini kan event nasional, ini waktunya saya mengabdi sebagai anak bangsa' jadi si Nagita itu baru dipilih juga jadi Ikon PON. Awalnya Nagita nggak, dia dengan sukarela itu," cerita Roy Letlora.
Lebih lanjut, Roy Letlora menilai, pihak-pihak yang kontra dengan keputusan tersebut karena tidak paham fungsi duta dan ikon itu seperti apa.
"(Yang kontra) saya rasa tidak paham, fungsi duta dan ikon itu seperti apa. Seharusnya yang dibahas itu duta, bukan Raffi karena siapa saja boleh menjadi ikon. Kalau duta baru harus Papua karena PON 2021 itu di Papua," kata Roy Letlora
"Kan PON itu milik bangsa Indonesia yang kebetulan menunjuk Papua sebagai tuan rumah tahun ini. Itu kan event nasional loh, bukan event Papua. Makanya dipilihlah influencer nasional yang bisa mempromosikan itu," tutup Roy Letlora.