URtainment

Seni Tari, Karawitan, hingga Sinden Meriahkan Pagelaran ‘Sukabumi 1980’

William Ciputra, Sabtu, 9 Desember 2023 13.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Seni Tari, Karawitan, hingga Sinden Meriahkan Pagelaran ‘Sukabumi 1980’
Image: Kemeriahan pagelaran seni 'Sukabumi 1980'. (Istimewa)

Jakarta - Pagelaran Seni Tradisi ‘Sukabumi 1980’ sukses digelar di Selabintana Conference Resort, Sukabumi, Jumat (8/12/2023) kemarin. Pagelaran seni ini terselenggara berkat kerja sama Titimangsa dan Bakti Budaya Djarum Foundation.

‘Sukabumi 1980’ berhasil menjadi wadah pagelaran seni tradisi asal Sunda. Pagelaran ini turut dimeriahkan oleh seni tari, musik karawitan, dan sinden, yang dipandu oleh Merwan Meryaman dan Jeni Aripin.

Sejumlah seniman lokal dari Sanggar Seni Gapura Emas dan Sanggar Gumintang turut memeriahkan pagelaran ini. Pagelaran semakin meriah dengan penampilan Ariel Tatum, Dewi Gita, Donna Agnesia, Kiara Anjar Candrakirana, dan Happy Salma.

Menurut Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian, ‘Sukabumi 1980’ ini tidak hanya tentang memperkenalkan sejarah pertunjukan kebudayaan Sunda pada 43 tahun yang lalu.

“Tapi juga sebagai upaya untuk merawat dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya yang mungkin pernah terlupakan,” katanya.

Sementara itu, Produser Titimangsa, Happy Salma menuturkan, Sukabumi menjadi tempat yang memiliki ikatan emosional tersendiri baginya. Pasalnya, di Sukabumi inilah seorang Happy Salma lahir dan tumbuh.

1702104541-Sukabumi-1980--16.JPG Penampilan khusus Happy Salma dan Ariel Tatum di pagelaran seni 'Sukabumi 1980'. (Istimewa)

Menurutnya, di era 1980-an, Sukabumi menjadi salah satu kota di Jawa Barat yang akrab dengan kesenian tradisional.

“Beragam kesenian dan kebudayaan Sunda seperti degung, pencak silat, tari Jaipong, dan berbagai kesenian khas Sunda lainnya dapat ditemukan dalam berbagai kegiatan masyarakat seperti di sekolah, upacara peresmian dan hajatan,” katanya.

Apa yang disampaikan Happy Salma turut diamini oleh para seniman lokal. Menurut mereka Sukabumi di era 1980-an sangat dekat dan dihargai oleh masyarakat.

Di era tersebut, banyak paguron-paguron atau perguruan pencak silat yang kemudian dikreasikan dengan ibingan, estetika gerak tubuh, musik kendang pencak, kempul, terompet, menjadi kreasi Tari Jaipongan yang populer hingga mancanegara.

Tetapi, sejak tahun 2000-an mulai menurun, karena pengaruh musikalitas luar dengan gaya modern, sehingga gamelan yang lengkap jarang sekali dibawa tampil.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait