Suka Berbelanja? Awas, Kenali 8 Tanda Kamu Sophaholic

Jakarta - Suka berbelanja untuk memanjakan diri memang tidak ada salahnya. Apalagi dengan hasil keringat sendiri. Namun kalau kebiasaan berbelanja kamu sudah berlebihan, bisa jadi kamu sudah menjadi shopaholic atau kecanduan belanja.
Sophaholic adalah orang yang memaksakan diri untuk berbelanja dan biasanya tidak dapat mengontrol perilaku atau keinginannya berbelanja.
Menurut para psikolog, kecanduan berbelanja dikategorikan sebagai masalah gangguan pengendalian diri. Seperti halnya jenis kecanduan yang lain, shophaholic juga memiliki efek buruk terhadap kondisi emosional dan finansial.
Berikut beberapa tanda kamu sudah dikategorikan shopaholic. Yuk, disimak guys!
Punya Banyak Barang Baru yang Tak Pernah Dipakai
Di dalam lemarimu terdapat banyak barang-barang belanjaan yang tidak pernah kamu pakai sejak dibeli. Bahkan, label harganya dan bungkusnya pun masih rapi. Bukan karena kamu menyimpan barang ini untuk hadiah, namun karena kamu lupa sudah pernah membeli barang ini dan menumpuknya begitu saja.
Membeli Sesuatu yang Tidak Diperlukan
Saat pergi ke pusat perbelanjaan, kamu membeli sesuatu yang tidak ada dalam rencana awalmu. Barang-barang ini pun bukan sesuatu yang penting atau darurat untuk dibeli. Kamu membelinya hanya karena melihat barang ini menarik, lucu, atau sedang diskon.
Berbelanja Manakala Mengalami Stress atau Tekanan
Saat mengalami banyak tekanan dari pekerjaan, habis bertengkar dengan pacar, atau frustasi terhadap situasi yang kamu alami, kamu mencari kelegaan dengan berbelanja. Dengan berbelanja, kamu merasa bahwa mood kamu akan kembali baik dan merasa lebih bahagia.
Merasakan Sensasi Kepuasan Sesudah Membeli Sesuatu
Saat berhasil membeli sebuah barang, kamu merasakan sensasi kepuasan tersendiri. Seakan-akan kamu telah mencapai sebuah prestasi yang membanggakan. Kamu juga merasa sangat positif, percaya diri, dan merasa diri berarti.
Merasakan Penyesalan Sesudah Berbelanja
Namun, perasaan itu segera berubah saat kamu pulang dari berbelanja. Kamu mungkin akan melihat barang tersebut tidak menarik lagi, sedih melihat dompetmu kosong, atau frustasi dengan tagihan kartu kredit yang membengkak. Di saat ini, kamu mulai merasa menyesal bahwa kamu telah berbelanja.
Menyembunyikan Kebiasaan Berbelanja dari Orang Lain
Dalam hati kecilmu, kamu menyadari bahwa kebiasaan berbelanja kamu sudah melebihi batas kewajaran. Namun, kamu tidak kuasa untuk mengendalikan diri dan menahan diri dari keinginan untuk berbelanja. Kamu juga mungkin merasa malu karena uangmu kamu habiskan untuk hal-hal yang tidak perlu. Karena itu, kamu berusaha menyembunyikan kebiasaan ini dari orang lain karena sadar bahwa orang lain akan menyalahkan kamu atas kebiasaanmu ini.
Resah Saat Tidak Bisa Berbelanja
Saat kamu tidak bisa berbelanja karena tidak punya cukup uang atau tidak mendapatkan barang yang kamu mau, kamu akan merasa sangat resah dan tidak tenang. Kamu merasa bahwa kamu hanya bisa bahagia saat sudah berhasil mengadopsi barang-barang tersebut.
Berbelanja Melebihi Kemampuan Finansial
Dorongan untuk berbelanja lebih kuat daripada kemampuan kamu mengatur keuangan. Akibatnya, kondisi keuangan kamu morat-marit. Tabungan kamu habis dan kartu kredit semua melebihi batas karena kamu memaksakan diri untuk terus berbelanja.
Saat kamu mengalami hal-hal tersebut, cobalah untuk mengubah kebiasaan dan meredam keinginan untuk berbelanja. Jika hal itu tidak berhasil, saatnya kamu meminta bantuan orang lain agar kamu bisa terlepas dari kecanduan berbelanjamu.