Terdampak COVID-19, 189.586 Pekerja Sektor Pariwisata Diusulkan Jadi Penerima Kartu Pra Kerja

Jakarta – Mewabahnya coronavirus disease (COVID-19) sangat berdampak pada sektor pariwisata di Indonesia.
Oleh karenanya, sebanyak 189.586 tenaga kerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dari 34 provinsi yang terdampak wabah pandemi COVID-19 telah diusulkan untuk menerima bantuan melalui program kartu pra kerja oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio menjelaskan, data yang masuk ke Kemenparekraf tersebut diperoleh dari asosiasi industri dan profesi pariwisata dan ekonomi kreatif serta dinas-dinas pariwisata.
Selain itu juga sudah melalui proses data cleansing yang sudah dilaporkan ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk dijadikan basis data penerima kartu pra kerja.
“Data tersebut merupakan data yang berasal dari pekerja formal, tenaga kerja informal, PHK, dan pekerja yang dirumahkan. Selain itu juga pelaku seni, federasi musisi Indonesia, persatuan karyawan film dan televisi, serta pelaku ekonomi kreatif lainnya,” kata Wishnutama melalui siaran pers yang dikeluarkan oleh Biro Komunikasi Kemenparekraf (12/4/2020) di Jakarta.
Wishnutama juga mengimbau agar dinas pariwisata di daerah bisa membantu tenaga kerja yang kesulitan mendaftar di daerahnya masing-masing.
“Saya mengimbau dinas pariwisata di daerah, bisa membantu dan terus mengawal, agar para pelaku parekraf bisa menerima insentif. Sehingga dapat meringankan beban dan biaya operasional para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tandasnya.
Pendataan tersebut berkaitan dengan telah dibukanya Pendaftaran Program Kartu Prakerja melalui situs resmi www.prakerja.go.id oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Program Kartu Prakerja sendiri merupakan program bantuan biaya pelatihan dan insentif bagi para pekerja, pencari kerja, serta pelaku usaha mikro dan kecil yang kehilangan pekerjaan dan/atau mengalami penurunan daya beli akibat pandemi COVID-19.