URstyle

Fashion Show Pretty Little Thing di London Diwarnai Aksi Protes

Nivita Saldyni, Jumat, 18 Februari 2022 09.12 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Fashion Show Pretty Little Thing di London Diwarnai Aksi Protes
Image: Aksi demo fashion show Pretty Little Things (Foto: Instagram @valentialamanna)

London - Sejumlah massa makukan unjuk rasa di luar Londoner Hotel, London, Inggris saat merek Pretty Little Thing (PLT) menggelar fashion show kolaborasinya dengan influencer Molly-Mae Hague, Rabu (16/2/2022) waktu setempat. Massa yang hadir menuntut agar merek tersebut memberikan upah yang adil bagi pekerjanya.

"Tidak ada yang bagus tentang pencurian upah," bunyi papan karton yang dibawa oleh salah satu demonstran.

Demonstran menuduh telah terjadi eksploitasi pekerja di PLT dan induk perusahaan itu, Boohoo Group. Pasalnya merek tersebut dituduh membayar pekerjanya lebih rendah dari upah minimum. Demonstran juga menuduh PLT telah berkontribusi dalam krisis fast fashion.

1645150135-IMG-20220218-084919.JPGSumber: Sejumlah massa unjuk rasa di luar Londoner Hotel, London, Inggris saat PLT menggelar fashion show, Rabu (16/2/2022) (Foto: Instagram @valentialamanna)

"Tidak ada yang berkelanjutan tentang ribuan item baru yang ditambahkan ke situs mereka setiap minggu," kata Venetia La Manna juru kampanye mode berkelanjutan yang mengorganisir protes itu lewat postingan di Instagram-nya.

“Kami menggelar demo untuk menuntut agar mereka membayar pembuat garmen mereka dengan upah yang layak, mengakui serikat pekerja mereka, dan berkomitmen untuk mengurangi produksi secara drastis,” sambungnya.

Mantan kontestan Love Island, Brett Staniland, juga ikut turun dalam aksi itu. Dilansir dari Independent, Staniland rajin menggunakan media sosialnya untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak fast fashion. Salah satunya, ia mengkritik tawaran 'diskon 100 persen' dari PLT yang memberikan kesempatan kepada pelanggan kesempatan untuk mendapatkan barang-barang pilihan mereka secara gratis.

Menanggapi aksi tersebut, Boohoo Group pun buka suara. Mereka membantah bahwa telah membayar pekerjanya lebih rendah dari upah minimum.

"Setiap saran bahwa orang yang membuat pakaian untuk PLT atau merek PLC Boohoo Group lainnya dibayar lebih rendah dari upah minimum adalah sangat tidak akurat," kata pihak Boohoo Group seperti dikutip dari Guardian, Jumat (18/2/2022).

"Kami menerbitkan daftar semua pabrikan Inggris dan internasional yang disetujui, semuanya telah diaudit selama 18 bulan terakhir dan kami tidak menoleransi ketidakpatuhan apa pun terhadap Kode Etik pemasok kami. Kami mengoperasikan hotline whistleblowing sehingga orang-orang dapat berbagi kekhawatiran apa pun yang mereka miliki dan kami bekerja dengan lembaga pemerintah terkait untuk memastikan orang-orang yang membuat pakaian kami dilindungi haknya di tempat kerja," jelasnya panjang lebar.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait