URnews

FBI Rilis Dokumen Serangan 9/11, Menjawab Dugaan Keterlibatan Arab Saudi

Shelly Lisdya, Senin, 13 September 2021 14.21 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
FBI Rilis Dokumen Serangan 9/11, Menjawab Dugaan Keterlibatan Arab Saudi
Image: Peristiwa serangan teroris pada 11 September 2001 atau 9/11. (YouTube/Doc Files)

Jakarta - FBI pada Sabtu (11/9/21) lalu, merilis dokumen rahasia terkait penyelidikan terhadap serangan 11 September 2001 atau dikenal tragedi 9/11 di menara kembar World Trade Center (WTC), Manhattan, New York, Amerika Serikat (AS).

Dokumen rahasia ini diungkap ke publik atas perintah Presiden AS Joe Biden melalui eksekutif. Pengungkapan dokumen itu pun dipertimbangkan usai mendapatkan tekanan dari keluarga korban.

Melansir Reuters, Senin (13/9/2021), dokumen setebal 16 halaman itu menjelaskan kontak antara pelaku serangan dengan para rekan mereka di Arab Saudi, namun tidak ada bukti terkait pemerintah Arab Saudi mendukung serangan yang membuat hampir 3000 jiwa meninggal dan melukai 25 ribu orang tersebut.

"Dokumen setebal 16 halaman yang sebagian disunting yang dirilis oleh FBI pada peringatan 20 tahun serangan tersebut merinci kontak antara pembajak dan beberapa pejabat Saudi, tetapi tidak menarik kesimpulan pasti apakah pemerintah di Riyadh terlibat dalam serangan yang menewaskan hampir 3.000 orang," mengutip Reuters, Senin (13/9/2021).

Soal tudingan adanya dukungan dari otoritas Arab Saudi, kerajaan sendiri sudah lama menyakinkan bahwa pihaknya tidak memiliki peran apapun dalam tragedi 9/11.

Kedutaan mengatakan, Arab Saudi selalu menganjurkan transparansi seputar peristiwa 11 September 2001, dan menyambut baik rilis dokumen rahasia yang berkaitan dengan serangan.

"Seperti yang diungkapkan oleh penyelidikan sebelumnya, termasuk Komisi 9/11 dan rilis yang disebut '28 Halaman', tidak ada bukti yang pernah muncul untuk menunjukkan bahwa pemerintah Saudi atau pejabatnya memiliki pengetahuan sebelumnya tentang serangan teroris atau berada di cara apa pun yang terlibat," jelas pernyataan kedutaan, dikutip Reuters.

Dokumen tersebut bisa kamu akses di sini!

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait