URnews

5 Teori Konspirasi soal Peristiwa 11 September atau 9/11

Eronika Dwi, Jumat, 10 September 2021 14.28 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Teori Konspirasi soal Peristiwa 11 September atau 9/11
Image: Serangan 11 September 2001 di WTC di New York City, Amerika Serikat, (ANTARA)

Jakarta - Besok, masyarakat Amerika Serikat (AS) akan mengenang sebuah tragedi atau serangan yang terjadi pada 20 tahun silam.

Ya, 11 September 2001 kerap ditulis 9/11 atau 11/9 telah terjadi sebuah peristiwa besar yang menewaskan hampir tiga ribu jiwa dan melukai 25 ribu orang.

Peristiwa 9/11 pun menarik perhatian warga dunia. Kala itu, teroris al-Qaeda melakukan serangan bunuh diri dan pembajakan maskapai penerbangan yang menabrak menara kembar World Trade Center di Manhattan, New York.

Al-Qaeda, otak di balik serangan tersebut, adalah sebuah kelompok yang berdiri pada saat perang Afghanistan sekitar tahun 1986.

Serangan yang dilakukan oleh al-Qaeda memang menyasar AS sebagai target dan kemudian menjadi yang paling mematikan bagi negara adidaya tersebut.

Peristiwa itu pun menjadi titik awal perang selama 20 tahun di Afghanistan untuk memberantas kelompok teror Al-Qaeda. Mereka melakukan perburuan besar-besaran pada sosok Osama bin Laden, pendiri organisasi al-Qaeda.

Kendati demikian, berbagai fakta mengenai serangan tersebut tidak mencegah para penganut teori konspirasi untuk menganalisis peristiwa itu secara imajinatif.

Tak sedikit orang yang masih percaya diri dalam menyebarkan teori konspirasi tentang tragedi 9/11, meski teori-teori tersebut sudah lama dibantah.

Berikut lima teori konspirasi tentang serangan 9/11:

1. Ada yang Mengendalikan Ledakan

1631258461-Tragedi-11-sep.pngSumber: Potret seorang ayah, Robert Peraza, berdoa untuk anaknya anaknya bernama Robert David Peraza yang menjadi korban 9/11 WTC di New York City, Amerika Serikat, (ANTARA)

Para penganut konspirasi menyebut bukan pesawat terbang yang membuat WTC runtuh, namun ada ledakan bom. Menurut mereka, bom tersebut dipasang di kolom-kolom gedung.

Teori konspirasi itu mereka perkuat dengan adanya gumpalan asap yang terlihat di lantai menara, sehingga dianggap ada bom.

Konspirasi itu kemudian ditepis dengan tak adanya laporan kredibel adanya peledak. Terlebih, area WTC kala itu sangatlah ramai, sehingga tak mungkin tidak ada orang yang curiga bila ada proyek pemasangan bom di kolom-kolom gedung.

Sementara terkait asap yang diduga sebagai 'ledakan', merupakan dampak dari tekanan udara yang terjadi. Tekanan tersebut kemudian bercampur dengan beton yang hancur, sehingga terlihat seperti ledakan.

2. Tak Mungkin Gedung WTC Ambruk karena Serangan Pesawat

1631258448-11-sep.jpgSumber: Mengenang Serangan 11 September 2001 di WTC di New York City, Amerika Serikat, (ANTARA)

Menurut laporan History.co.uk, teori konspirasi ini menjadi salah satu yang paling populer. Mereka yang percaya teori tersebut berkata bahwa tak mungkin menara Utara dan Selatan WTC bisa hancur seperti itu.

Seperti diketahui, pesawat pertama menabrak Menara Utara di antara lantai 94 dan 98, sementara pesawat kedua menabrak Menara Selatan antara lantai 78 dan 84.

Namun, teori konspirasi tersebut juga bisa ditepis dengan investigasi National Institute of Standards and Technology (NIST).

NIST menyebut, hantaman pesawat menyebabkan kerusakan kepada sistem utility shaft di gedung-gedung tersebut. Selain itu, bensin pesawat menyambar ke shaft elevator, sehingga memicu kebakaran besar.

Akibatnya, banyak kabel elevator yang terputus dan terbanting ke lantai, sehingga membuat api merambat ke lobi. Kejadian itu membuat banyak korban terbakar di dalam gedung tersebut.

3. Bensin Pesawat Tak Mungkin Mampu Melelehkan Baja

PuingLionAir.jpegSumber: Sumber: Ilustrasi Pesawat Crash

Teori selanjutnya adalah adalah bensin pesawat dianggap tak mungkin mampu melelehkan baja.

Teori tersebut muncul setelah mereka menghitung titik cair baja adalah 1.510 derajat celcius. Sementara, temperatur dari bahan bakar jet adalah antara 426,6 derajat celcius dan 815,5 derajat celcius.

Meski perhitungan tersebut ada benarnya, namun penganut teori konspirasi lupa mempertimbangkan barang-barang di dalam gedung yang juga terbakar, sehingga menambah temperatur.

Diketahui, berbagai furniture, seperti perlengkapan komputer, kertas dan masih banyak lagi habis terbakar. Temperatur yang ditimbulkan akibat kebakaran tersebut cukup untuk membuat bengkok baja.

Estimasi NIST, kebakaran di menara WTC mencapai seribu derajat celcius di lokasi-lokasi tertentu. Bila baja terekspos suhu tersebut, maka kekuatannya berkurang hingga 90 persen.

Akibatnya, kolom dan steel beam gedung tak kuat lagi, sehingga gedungnya pun ambruk.

4. Orang Yahudi Selamat

1631258466-Tragedi-11-sep-1.pngSumber: Serangan 11 September 2001 di WTC di New York City, Amerika Serikat, (ANTARA)

Terdapat juga teori konspirasi yang menyebut bahwa ada empat ribu orang Yahudi selamat dari tragedi tersebut.

Menurut para penganut konspirasi, Mossad telah lebih dahulu memberi informasi kepada orang Yahudi sebelum tragedi 9/11 terjadi.

Teori tersebut kemudian ditepis dengan menyebut bahwa tuduhan itu hanyalah tuduhan bersifat anti-Yahudi (anti-semit).

Situs anti-kebencian Yahudi, ADL.org, juga membantah teori konspirasi itu. Mereka menyebut ada orang Yahudi yang menjadi korban dari tragedi 9/11.

"Para teroris yang menyasar World Trade Center tidak membedakan bahwa ada banyak pekerja Kristen, Yahudi, dan Muslim yang meninggal di gedung itu," tulis ADL.org, dikutip, Jumat (10/9/2021).

5. Presiden George W Bush Sudah Tahu

1631337103-George-W.-Bush.jpgSumber: George W Bush. Sumber: Wikimedia Commons/Ralph Alswang

Para penganut teori konspirasi meyakinkan bahwa ada peran dari Presiden AS, George W. Bush terkait tragedi 9/11.

Narasi yang mereka sebar adalah 'Bush sebenarnya sudah tahu akan adanya serangan 9/11'.

Kala peristiwa tersebut berlangsung, Bush sedang menjalankan kunjungan terkait program pendidikan di Sekolah Dasar Sarasota, Florida, sekitar 1.606, 72 kilometer jauhnya dari lokasi kejadian.

Bush masih sempat membacakan cerita 'The Pet Goat' saat menara selatan WTC ditabrak pesawat kedua.

"Amerika Sedang diserang!" bunyi pesan yang disampaikan ajudan ke telinga Bush kala itu.

Usai mendapat bisikan tersebut, Bush ingin segera beranjak dari kursinya di ruang kelas, akan tetapi dia sadar harus tetap tenang menanggapi situasi ini.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait