URnews

Founder Sepeda Element Bagikan Kisah Jatuh Bangun Bisnisnya

Eronika Dwi, Selasa, 20 April 2021 19.07 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Founder Sepeda Element Bagikan Kisah Jatuh Bangun Bisnisnya
Image: Wellshared Fest 2021 Sesi Hendra Founder Element Bike. (Wellshared Fest 2021)

Jakarta - Bagi kebanyakan orang, perjalanan memulai bisnis bukanlah sesuatu yang mudah. Tak terkecuali bagi Hendra, pemilik sekaligus Chief Executive Officer PT Roda Maju Bahagia (RMB), perusahaan produsen sepeda Element.

Dalam Wellshared Festival 2021, Selasa (20/4/2021), dia menceritakan awal mula perjalanan bisnisnya.

Diceritakan Hendra, darah bisnis mengalir dari ayah dan kakeknya. Kehidupan masa kecilnya dilalui di sebuah rumah toko (ruko) sepeda milik sang ayah yang berada di Asem Reges, Jakarta Barat.

Kegiatan produksi untuk lini bisnis mainan dilakukan di pabrik yang berlokasi di Dadap, Tangerang. Sedangkan produksi untuk dua lini usaha sisanya di lakukan di Kendal, Jawa Tengah.

Hendra memulai bisnisnya dengan menjadi calo jual-beli mobil bekas pada 2001. Lalu perlahan, keuntungan bersih yang ia peroleh dijadikan sebagai modal membeli mobil bekas untuk kemudian dijual sendiri.

Kala itu, Hendra masih berstatus sebagai mahasiswa di program studi ilmu ekonomi Universitas Tarumanegara. Namun, akhirnya memilih dropout di semester lima karena melihat peluang dari usaha jual-beli mobil bekasnya.

Sayangnya, bisnis jual-beli mobil bekas tak berlangsung lama. Pada 2003, usahanya mobil bekasnya mulai meredup.

Lalu, Hendra diminta ayahnya untuk membantu ruko sepeda, dan dia menyetujuinya. Namun, Hendra berpikir tidak hanya untuk retail saja. Dia pun mulai berpikir untuk impor.

"Ayo kita gedein aja, kita coba impor. Impor yang paling murah, ya mainan," ujar Hendra, Selasa (20/4/2021).

Aktivitas impornya pun mendapat restu dari sang ayah, yang kemudian menjual rukonya seharga Rp 1,5 miliar sebagai modal awal.

"Mainan inilah awalnya, susah, nggak ada sales, gotong-gotong, ikat di motor ke pasar pagi buat nawarin," ujar Hendra lagi.

1618920062-Wellshared-Fest-2021---HENDRA-(ELEMENT-BIKE)-1.jpgSumber: Wellshared Fest 2021 Sesi Hendra Founder Element Bike. (Wellshared Fest 2021)

Tak hanya mainan, Hendra kemudian mengendus adanya potensi pasar sepeda saat mengunjungi sebuah pameran.

Sejak itu, dia mencoba mengimpor sepeda. Meski begitu, tetap saja, bisnis sepedanya juga mengalami pasang surut.

Baru pada 2009, dia mencoba untuk menjual sepeda lipat. Nah, dari situ sepeda lipat ternyata memiliki banyak peminat. Bahkan sebanyak 500 unit sepeda lipat asal China ludes hanya dalam waktu satu jam

"(Jual) 1 jam habis sepeda lipat. Saya lihat enak bener nih, saya dari situ masuk (impor) lebih banyak, saya hajar terus," cerita Hendra.

Hal itu yang kemudian membuat Hendra memberanikan diri untuk mengimpor 50-60 kontainer berisi sepeda per bulannya, dari sebelumnya hanya 10 kontainer.

Keuntungan tersebut kemudian ditabung dan seiring berjalannya waktu dia berhasil mendirikan PT Pangeran Maju Bahagia (PMB), perusahaan perakitan sepeda dan mainan anak di tahun 2010.

Keberuntungan di penjualan sepeda semakin terasa pada 2019. Di tahun ini, RMB mencatatkan volume penjualan sekitar 150 ribu unit, melesat 200% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.

1618920083-Wellshared-Fest-2021---HENDRA-(ELEMENT-BIKE).jpgSumber: Wellshared Fest 2021 Sesi Hendra Founder Element Bike. (Wellshared Fest 2021)

Tahun 2020, bisnis sepeda Hendra makin naik dengan produksi sekitar 850 hingga 1.000 per hari.

Sepeda tersebut dijual dengan berbagai merek, mulai Element, Camp, dan lain-lain. Hingga tutup tahun ini, RMB membidik penjualan 300 ribu unit.

Pesan Hendra Untuk yang Mau Memulai Bisnis

Hendra berpesan, untuk jangan pernah takut gagal. Pasalnya, dia menyebut, semua orang pasti ada kesusahan. Dalam kata lain, hidup tak akan selalu jalan lancar.

"Pasti ada problem. Kalo sudah ketemu ya kita harus beresin. Jangan nanya ke orang lain atau guru, jangan. Kita jalanin aja, pasti ada jalan sih. Yang penting kita usaha terus sama fokus," tutup Hendra.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait