Game Viral Wordle Dibeli New York Times

Jakarta - Wordle, game tebak kata yang viral di dunia, baru saja dibeli oleh New York Times. Lantas bagaimana nasib game ini selanjutnya?
Dalam keterangan resminya, pihak New York Times mengatakan Wordle merupakan aset penting untuk masyarakat Amerika. Game ini disebut dapat mencerdaskan lewat permainan kata-kata layaknya game lain seperti Spelling Bee dan Teka-teki Silang (TTS).
"Pembelian Wordle menunjukkan pentingnya mengembangkan permainan seperti TTS dan Spelling Bee," ujar mereka.
Baca Juga: Google Uji Coba Game Android di Windows 11
New York Times tidak menyebutkan jumlah dana yang mereka keluarkan untuk membeli Wordle. Namun diungkap kalau total pembelian yang dilakukan ada di bawah tujuh angka atau di bawah US$ 1 juta.
Wordle sendiri baru muncul sejak Oktober tahun lalu. Sang kreator, Josh Wardle membuatnya hanya untuk menemani dia dan pasangannya bermain setiap hari selama masa pandemi.
Josh pun tak menyangka Wordle bisa viral dan seramai saat ini yang membuat dirinya merasa kewalahan. Saat ini jumlah pengguna menurut The New York Times mencapai 2,7 juta orang.
Permainan Wordle kendati sederhana namun bikin orang ketagihan. Pasalnya, pemain ditantang menebak sebuah kata rahasia yang terdiri dari 5 huruf.
Setiap pemain punya 6 kali percobaan untuk menebak kata tersembunyi tersebut. Setiap kali pemain menuliskan tebakan, mereka akan diberi petunjuk huruf mana saja dalam tebakan tersebut yang termasuk dalam komponen kata rahasia.
Petunjuk dalam game Wordle berwarna hijau, kuning dan abu-abu. Waena hijau berarti bahwa huruf yang ada di tebakan pemain telah benar dan berada di posisi yang benar.
Sementara kuning berarti bahwa huruf yang ada di tebakan pemain telah benar namun berada di posisi yang salah. Sedangkan abu-abu berarti bahwa huruf telah digunakan namun tidak terdapat dalam struktur kata.
Kalau gagal permainan berakhir dan pemain dianggap kalah. Setelah itu, pemain akan diberitahu kata rahasia yang harusnya ditebak oleh pemain.