URnews

Garuda Buka Suara soal Cekcok Anak Amien Rais dan Wakil Ketua KPK

Eronika Dwi, Jumat, 14 Agustus 2020 13.37 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Garuda Buka Suara soal Cekcok Anak Amien Rais dan Wakil Ketua KPK
Image: Ahmad Mumtaz Rais (Instagram/Ahmad Mumtaz Rais)

Jakarta - Garuda Indonesia buka suara mengenai adu cekceok yang melibatkan anak bungsu Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais, dengan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pamolango.

Diketahui, peristiwa adu cekcok tersebut terjadi di dalam pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 643 Rute Gorontalo – Makassar – Jakarta pada, Rabu (13/8/2020) kemarin.

Kala itu, Mumtaz mengabaikan teguran awak kabin yang menegurnya menggunakan telepon seluler saat pesawat melakukan pengisian bahan bakar (refueling) sewaktu transit di Makassar.

Hal itu lantas memicu Nawawi yang ikut menegur Mumtaz. Keduanya saat itu sama-sama duduk di kelas bisnis pesawat Garuda Indonesia.

Tak terima, Mumtaz malah memarahi dan menantang Nawawi. Dari situ, terjadi adu argumen antar penumpang dimulai.

Menyikapi hal itu, Direktur Utama Maskapai Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, memastikan tidak akan memberikan toleransi terhadap penumpang yang kedapatan dengan sengaja melanggar aturan. Terutama, keselamatan pada saat penerbangan.

"Kami meyakini komitmen penerapan safety pada operasional penerbangan dapat berjalan dengan optimal dengan dukungan dan peran serta seluruh penumpang dalam mematuhi aturan keselamatan penerbangan yang berlaku," jelas Irfan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/8/2020).

Ia juga mengatakan, akan memberikan dukungan penuh kepada para awak kabin yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan.

Selain itu, Irfan juga menyampaikan pihaknya akan menghormati proses hukum yang berjalan dan secara kooperatif memberikan informasi lebih lanjut bilamana dibutuhkan

"Garuda Indonesia juga akan menghormati proses hukum yang berjalan termasuk secara kooperatif akan memberikan informasi lebih lanjut bilamana dibutuhkan," katanya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait