URnews

Gempa M 6,5 Guncang Maluku Barat Daya, Tidak Berpotensi Tsunami

Ardha Franstiya, Jumat, 27 Mei 2022 13.13 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Gempa M 6,5 Guncang Maluku Barat Daya, Tidak Berpotensi Tsunami
Image: Ilustrasi gempa. (Pixabay)

Jakarta - Gempa magnitudo (M) 6,5 mengguncang Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluk pada Jumat (27/5) pukul 09.36 WIB. Gempa dirasakan selama beberapa detik oleh masyarakat sekitar.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, BPBD Kabupaten Maluku Barat Daya melaporkan masyarakat sempat panik, berlari keluar rumah dan perkantoran saat gempa terjadi. 

"Gempabumi terjadi di laut pada kedalaman 104 km tepatnya 85 km Barat Daya dari Maluku Barat Daya. Berdasarkan pemodelan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tidak berpotensi tsunami," jelas Abdul lewat keterangan tertulis, Jumat (27/5).

BMKG mencatat kekuatan gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) menunjukkan III-IV MMI di wilayah Tiakur, Kisar dan Alor, yang artinya dirasakan oleh orang banyak, gerabah pecah, dan dinding berderik. Kemudian II MMI di wilayah Kupang.

"Sejauh ini belum ada laporan korban maupun kerusakan, namun petugas masih melakukan monitoring dan mengimbau masyarakat tetap siap siaga jika terjadi gempa susulan," terangnya.

Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Maluku Barat Daya termasuk wilayah dengan potensi bahaya gempa kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 17 kecamatan di kabupaten ini memiliki potensi bahaya tersebut dengan total luas bahaya 429.621 hektar. Selain gempa, wilayah Maluku Barat Daya juga berpotensi bahaya tsunami dengan kategori sedang hingga tinggi.

Menghadapi potensi bahaya gempa dan tsunami, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga. Bahaya gempa tidak dapat diprediksi secara akurat waktu dan tempat terjadinya. 

"Pada bencana gempa bumi, sebagian besar warga menjadi korban akibat reruntuhan bangunan. Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan telah memiliki rencana kesiapsiagaan keluarga dan dapat melakukan evakuasi mandiri secara jika diperlukan pada saat darurat," tutup Abdul.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait