URnews

Ge-Nose C-19, Alat Skrining COVID-19 Lewat Hembusan Napas Buatan UGM

Itha Prabandhani, Minggu, 27 Desember 2020 16.14 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ge-Nose C-19, Alat Skrining COVID-19 Lewat Hembusan Napas Buatan UGM
Image: Ge-Nose C-19, Alat Skrining COVID-19 Buatan UGM (Humas UGM)

Jakarta - Berbagai inovasi untuk mengatasi ancaman virus COVID-19 terus dilakukan, guys. Baru-baru ini, sejumlah peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan sebuah alat uji diagnostik COVID-19 yang lebih simpel dan murah. Alat tersebut dinamai Ge-Nose C-19.

Ge-Nose C-19 secara resmi telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan, untuk membantu penanganan COVID-19 melalui skrining cepat, guys. Berbeda dengan alat uji diagnostik yang telah ada sebelumnya, Ge-Nose C-19 melakukan pendeteksian terhadap paparan virus COVID-19 hanya melalui embusan napas. Sehingga, proses pengetesan pun akan lebih nyaman juga buat masyarakat.

Inovasi ini mendapatkan apresiasi tinggi dari pemerintah dan dapat menjadi solusi uji deteksi COVID-19 yang lebih efektif dan cepat. Untuk proses awal, alat ini akan diproduksi sebanyak 100 unit, untuk melakukan pengetesan sebanyak 120 tes per alat dalam sehari. Sehingga, totalnya sebanyak 12 ribu orang bisa dites dalam sehari. Alat ini akan sangat membantu proses skrining cepat, terutama di tempat-tempat umum seperti bandara, stasiun kereta, rumah sakit, dan tempat umum lainnya.

Penggunaan alat ini pun cukup mudah dan cepat. Tes yang dilakukan adalah dengan cara pengambilan napas dan hasilnya dapat diketahui dalam waktu 3 menit saja. Selain itu, harganya pun sangat murah dibandingkan tes PCR atau tes swab, yaitu sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu saja.

Melalui keterangan persnya, Ketua Tim Pengembang Ge-Nose C-19, Kuwat Triyana, produksi pertama Ge-Nose C-19 didanai oleh BIN dan Kemenristek/BRIN. Setelah mengantong izin edar dari Kemenkes (KEMENKES RI AKD 20401022883), 100 unit batch pertama akan diserahkan untuk didistribusikan.

“Berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak, Ge-Nose C19 secara resmi mendapatkan izin edar untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan COVID-19 melalui skrining cepat," jelas Kuwat dalam keterangan tertulis Humas UGM, Sabtu (26/12/2020).

Meski begitu, dalam tahap awal, Ge-Nose C19 tidak diproduksi untuk keperluan pribadi ya, guys. Jadi, selain untuk melayani pengetesan di tempat umum, kamu mesti mendatangi rumah sakit atau laboratorium untuk melakukan tes ini. Ke depannya, Ge-Nose C-19 akan segera diproduksi secara massal. Ditargetkan, pada akhir bulan Februari 2021, alat ini akan diproduksi sebanyak 10.000 unit.

Jika hal ini terwujud, maka Indonesia akan menjadi negara yang melakukan jumlah tes COVID-19 terbanyak yakni 1,2 juta orang per hari. Dengan begitu, proses tracing terhadap kasus COVID-19 pun akan lebih cepat dilakukan dan ditangani.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait