URsport

Gianluigi Buffon, Kisah Superman yang Balik ke "Rumahnya"

Rezki Maulana, Jumat, 25 Juni 2021 19.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Gianluigi Buffon, Kisah Superman yang Balik ke "Rumahnya"
Image: Gianluigi Buffon pulang kampung ke Parma (twitter @1913parmacalcio)

Parma - Tawaran dari klub-klub besar masih datang untuk Gianluigi Buffon. Tapi, si Superman memilih balik ke kampungnya untuk membela Parma.

Buffon memang tidak memperpanjang masa tinggalnya di Juventus pada periode keduanya. Sebab, Buffon ingin mencari tantangan baru di usianya yang sudah 41 tahun.

Buffon tak mau lagi cuma jadi kiper pengganti dan dia masih ingin jadi kiper utama. Tawaran itu lantas datang dari Parma yang musim lalu terdegradasi dari Serie A.

Baca Juga : Ronaldo Sudah 109 Gol, Samai Rekor Legenda Timnas Iran

Ini tentu tawaran yang tak bisa ditolak karena Parma adalah cinta pertama Buffon. Ya, di klub itulah, Buffon pertama kali berkarier dan menaikkan namanya sebagai salah satu kiper terbaik dunia.

Memulai kariernya pada 1995, Buffon tampil 220 kali sebelum dibeli Juventus pada 2001. Selama memperkuat Parma, Buffon memberikan tiga gelar, yakni Piala UEFA, Coppa Italia, dan Piala Super Italia.

Meski ada juga tawaran menggiurkan dari Barcelona yang menjaga peluangnya meraih trofi Liga Champions pertamanya, Buffon ternyata menolak. Buffon akhirnya memilih untuk pulang kampung ke Parma yang musim ini bermain di Serie B.

Baca Juga : Euro 2020: Hujan Gol Terus di Allianz Arena

Setelah pekan lalu diumumkan secara resmi lewat cara yang unik yakni video Superman, Buffon lantas diperkenalkan lagi kepada publik Ennio Tardini, Rabu (23/6/2021) dini hari WIB kemarin.

"Saya punya banyak kenangan, terutama motivasi dan berharap bisa menulis beberapa babak penting lagi dalam sejarah klub ini dan saya tahu saya bisa melakukannya," ujar Buffon kepada Sky Sport Italia.

"Itulah alasan utama saya kembali ke sini, dengan 999 alasan lain! Saya merasakan emosi kuat, karena reaksi emosional adalah satu-satunya cara agar tetap memberikan hasil di level ini di usia saya saat ini," sambungnya.

"Kalau saya mengambil pilihan ini, itu juga agar seluruh generasi bisa bilang mereka menonton Buffon main untuk tim tercintanya, dan itu sangat berarti buat saya."

"Anak-anak saya tidak tahu seperti apa saya waktu di Parma atau arti klub dan kota ini buat saya, dan itu membuat saya terusik."

Selamat kembali ke rumah, Buffon!

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait