URtrending

Gugus Tugas Jatim Buka Suara soal Bantuan Mobil PCR yang Bikin Geger

Nunung Nasikhah, Sabtu, 30 Mei 2020 16.45 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Gugus Tugas Jatim Buka Suara soal Bantuan Mobil PCR yang Bikin Geger
Image: Mobil PCR. Sumber: Biro Humas Pemprov Jatim

Surabaya – Keberadaan bantuan mobil laboratorium khusus polymerase chain reaction (PCR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diperuntukkan di wilayah Jawa Timur justru menjadi polemik setelah diprotes oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Kemarahan Risma tersebut meluap setelah kedua mobil yang seharusnya dijadwalkan untuk men-swab masyarakat Surabaya justru dialihkan ke wilayah lain.

Setelah ramai diperbincangkan publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur akhirnya ikut buka suara tentang kronologi bantuan mobil PCR tersebut.

Koordinator Rumpun Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim Suban Wahyudiono menjelaskan bahwa pihaknya sempat mengirim surat permohonan bantuan ke gugus tugas pusat pada 11 Mei 2020.

"Kami mengirim surat permohonan dukungan percepatan penegakan diagnosis COVID-19 dan di dalam surat kami mengajukan permohonan 15 unit mobil (laboratorium PCR)," ujar Suban di Gedung Negara Grahadi, sebagaimana dikutip dari Antara (30/5/2020).

Suban mengatakan, permohonan tersebut berkaitan dengan bantuan mesin RT-PCR sebanyak 15 unit dan permintaan cartridge sebanyak 3.500 buah bagi rumah sakit yang memiliki kemampuan melakukan tes cepat molekuler (TCM) GeneXpert.

Tak hanya itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, juga telah menelepon Kepala BNPB Doni Monardo untuk menindaklanjuti surat permohonan yang dikirim setelah dilakukan rapat koordinasi gugus tugas provinsi dengan BNPB, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi, Dinkes kabupaten/kota, BBLK, BBTKI, ITD, serta 18 rumah sakit.

"Pangdam V/Brawijaya juga berkoordinasi dengan Pak Doni Monardo, termasuk saya mengirim WhatsApp ke beliau," ujar Suban.

Setelahnya, Suban lalu diarahkan untuk segera melakukan komunikasi dengan Deputi Kedaruratan dan Logistik BNPB Dody Ruswandi dan berkoordinasi terkait teknis pengiriman mobil PCR. Ia juga kemudian diberi nomor telepon sopir serta kru mobil.

Lalu pada Rabu (27/5/2020) malam, satu unit mobil PCR sudah dikirim yang isinya dua mesin PCR dan disepakati untuk diterima di Rumah Sakit Lapangan di Jalan Indrapura Surabaya.

Berikutnya, mobil difungsikan di RS Universitas Airlangga Surabaya serta Asrama Haji Sukolilo Surabaya untuk dilakukan pengambilan sampel ke pasien yang dirawat.

Nah, pada Kamis (28/5/2020), mobil PCR diarahkan ke Sidoarjo dan Kabupaten Lamongan untuk mempercepat pemeriksaan sampel yang belum dapat diperiksa.

Selain itu, salah satu mobil digeser ke Tulungagung juga untuk mempercepat pemeriksaan, karena butuh bantuan cepat akibat terkendala kapasitas swab. Belum lagi di sana jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) merupakan yang tertinggi kedua di Jatim.

Suban melanjutkan, di Tulungagung terdapat 588 orang berstatus PDP dan terdapat 172 orang meninggal dunia berstatus PDP yang belum sempat di-tes swab.

Suban juga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menyerobot bantuan dua unit mobil tersebut dari Pemkot Surabaya.

Hal tersebut karena Gugus Tugas Jatim sendiri telah mengirimkan surat ke pusat untuk mendapat bantuan alat PCR guna mempercepat pemeriksaan swab.

"Sebab, jumlah alat yang ada terbatas dan harus digunakan untuk memeriksa ribuan sampel yang masuk dari berbagai daerah," kata Suban.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait