URguide

Cinta atau Pelampiasan? Kenali Ciri-ciri Rebound Relationship

Suci Nabila Azzahra, Senin, 30 Mei 2022 18.38 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cinta atau Pelampiasan? Kenali Ciri-ciri Rebound Relationship
Image: Ciri-Ciri Rebound Relationship (Foto: ProProfs)

Jakarta - Hubungan cinta yang kandas meninggalkan luka dan rasa sedih tersendiri bagi tiap pasangan. Namun, ada beberapa orang yang mengobati luka dan rasa sedih tersebut dengan cara menjalin hubungan dengan orang yang baru. Hubungan seperti ini dikenal dengan istilah rebound relationship

Rebound relationship adalah adalah sebuah hubungan baru yang dimulai segera setelah hubungan sebelumnya berakhir. Mereka yang menjalin hubungan ini umumnya belum sembuh secara emosional pascaputus cinta. Hubungan seperti ini berisiko menjadi bentuk pelampiasan saja dan cepat berakhir. Hal ini karena rebound relationship cenderung tidak atas dasar cinta.

Latar belakang terjadinya hubungan rebound ini karena berbagai alasan, biasanya karena emosi negatif dari kesedihan, sakit hati, kemarahan, rasa bersalah, dan mungkin rasa malu yang terkait dengan perpisahan belum siap mereka tangani.

Beberapa orang juga menjalin hubungan rebound karena alasan yang lebih kecil, seperti mencoba membuat mantan cemburu. Lalu, gimana sih ciri-ciri hubungan rebound relationship itu?

1. Tanpa tujuan

Kedua belah pihak memasuki hubungan tanpa mengetahui tujuan, nilai, dan minat pasangan mereka. Ciri utama rebound relationship adalah tidak adanya tujuan dan keseriusan yang jelas di dalamnya.

Ini umumnya terjadi karena rebound relationship hanya merupakan sebuah pelampiasan kekecewaan akibat kandasnya hubungan terdahulu. Secara tidak disadari, kamu memosisikan kekasih barumu sebagai pelarian.

2. Tidak tahu sampai kapan akan bertahan

Hubungan rebound biasanya tidak diharapkan bertahan dalam waktu lama atau berkembang menjadi hubungan jangka panjang.

Ini karena pihak-pihak yang terlibat tidak saling berkontribusi untuk mengenal satu sama lain agar hubungan tumbuh.

3. Sering membicarakan mantan kekasih

Kalau kamu masih saja terbayang-bayang mantan kekasihmu, masih memantau media sosialnya, bahkan kerap membandingkan dia dengan pasangan barumu, artinya kamu belum move on sepenuhnya.

Tidak ada satu orang pun yang nyaman mendengarkan pasangannya membahas mantan kekasihnya, lho. Bila bayangan mantan terus menghantui pikiranmu, bisa jadi itu pertanda kamu masih mencintainya dan belum bisa memulai hubungan baru dengan orang lain.

4. Menghubungi di saat butuh saja

Sesering apakah kamu menghubungi pasanganmu dan mengajaknya berkencan? Bila sangat jarang dan kamu terlampau cuek, bisa jadi hubungan yang kamu jalani saat ini adalah rebound relationship.

Normalnya, pasangan yang baru menjalin hubungan asmara tentu akan sering bertemu, berkomunikasi, dan berkencan. Namun, bila ini tidak terjadi pada hubunganmu, kemungkinan kamu tidak sedang benar-benar jatuh cinta dengan kekasihmu yang sekarang.

Hubungan rebound relationship juga bisa membuat pasangan kekasih saling memanipulasi satu sama lain. Contohnya, kekasih barumu bisa saja merasa kasihan pada dirimu, sehingga ia akan mati-matian membantumu untuk melupakan mantanmu dan memenuhi apa pun keinginanmu agar kamu tidak sedih karena ia sangat mencintaimu.

Kamu juga bisa merasa bersalah dengan perasaanmu yang masih terpaku pada mantan, sehingga kamu berusaha membayar kesalahan itu dengan menuruti semua macam-macam tuntutan sang kekasih baru agar ia tidak merasa dinomorduakan.

Memang benar, tidak semua rebound relationship merupakan hal yang buruk. Bahkan, hubungan ini bisa menjadi kesempatan bagi orang yang patah hati untuk bisa mencintai seseorang baru yang mau mencintainya dengan tulus. Namun, rebound relationship baru bisa berhasil jika dilandasi dengan rasa saling percaya dan saling menghormati.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait