Erotic Asphyxiation, Fetish yang Suka Cekik Pasangan saat Hubungan Seks

Jakarta - Fantasi dan kesenangan dalam melakukan hubungan seksual, bisa sangat bervariasi. Hal ini juga biasanya disebut dengan fetish. Ada beragam fetish yang dikenal mulai dari yang biasa-biasa aja seperti bermain peran, sampai yang bombastis bahkan berbahaya, seperti BDSM.

Orang yang menyukai permainan ini, akan merasa bergairah saat melihat pasangannya kesulitan bernapas. Fetish yang satu ini biasanya dilakukan dengan mencekik pasangan atau menutup mulut dan hidungnya. Duh! Serem nggak sih?

Erotic asphyxiation termasuk aktivitas seksual yang berisiko tinggi dan bisa menyebabkan cedera serius seperti serangan jantung, kerusakan otak karena kurangnya oksigen dalam tubuh, hingga kematian.

Meski berbahaya, ternyata tak sedikit juga yang tertarik dengan permainan seksual ini loh, guys. Kok bisa? Ada beberapa alasan yang terungkap, seperti:

1. Merasa Dominan

Ilustrasi. (Freepik)

Orang yang menikmati permainan ini biasanya juga menikmati sebagai pihak yang dominan dan mengontrol jalannya hubungan seksual. Mereka menjadikan pasangannya sebagai pihak yang submisif atau ‘nurut’ pada perintahnya. Posisi sebagai orang yang mendominasi inilah yang akan mendatangkan kepuasan tersendiri.

2. Sensasi Berbeda saat Kembali Bernapas

Ilustrasi. (Freepik)

Dalam permainan erotic asphyxiation, orang yang dicekik atau ditutup jalan napasnya akan merasakan pusing, tidak nyaman, dan sesak. Lalu, saat ia bisa bernapas kembali dengan lega, sensasi yang dirasakan akan berbeda dan sangat intens. Bahkan, katanya ini juga bisa membuat orgasme terasa lebih nikmat, loh. Masak iya, sih?

3. Merasakan Kenikmatan

Ilustrasi. (Freepik)

Saat cekikan dilepaskan, tubuh akan melepaskan hormon endorfin akibat mengalirnya kembali oksigen ke otak. Hal ini buat beberapa orang terasa sebagai sensasi yang menyenangkan dan bikin ketagihan.

Buat para pasangan yang penasaran dengan permainan erotic asphyxiation, penting untuk mengenal betul permainan ini dan efeknya pada pasangan. Sebelum melakukannya, pasangan perlu mencoba mengetahui sensasi yang dirasakan.

Apakah sensasinya bisa dinikmati atau malah bikin sesi bercinta jadi nggak nyaman. Selain itu, pastikan kegiatan seksual tetap aman dari risiko buruk yang mengganggu kesehatan.