Kisah Imigran India, Sri Prakash Lohia yang Jadi Konglomerat Indonesia 

Jakarta - Pria asal India, Sri Prakash Lohia merupakan salah satu orang terkaya ketiga di Indonesia. Kesuksesan kariernya ia mulai bersama ayahnya, Mohan Lal Lohia.

Forbes real time billionaires, pada November 2021 lalu mencatat, Lohia memiliki total kekayaan sebesar US$ 6,5 miliar atau setara dengan Rp 91 triliun. 

Lohia menjadi orang terkaya di Indonesia di urutan ketiga setelah Bos Grup Djarum Budi Hartono dan Michael Hartono.

Awal karier Lohia dimulai pada 1973, ia pindah ke Indonesia bersama Mohan Lal Lohia, mereka kemudian merintis Indorama Synthetics dan mulai memproduksi benang pintal pada tahun 1976. 

Melansir dari Quartz, Kamis (6/1/2022) Lohia mengatakan bahwa tiga sampai empat tahun pertama menjadi fase yang sulit.

Hingga akhirnya pada 1991 silam, perusahaan melakukan diversifikasi ke produksi serat poliester dan turunan petchem. 

Mengutip dari laman resminya, perusahan Lohia juga bergerak di bidang petrokimia, Indorama juga memproduksi pupuk nitrogen, pupuk fosfat, polietilen, tekstil, serat kapas, sampai sarung tangan medis. 

Kini Indorama telah memiliki 18 ribu karyawan dari berbagai dunia. Indorama juga telah memiliki lebih dari 20 manufaktur di delapan negara.

Negara-negara tersebut antara lain Nigeria, Senegal, India, Malaysia, termasuk Uzbekistan dengan FE Indorama Agro LLC dan JSC Indorama Kokand Fertilizers and Chemicals-nya.

Lohia lahir di Kolkata pada tanggal 11 Agustus 1952 dari pasangan Mohan Lal Lohia dan Kanchan Devi Lohia. Ia lulus dari University of Delhi pada tahun 1971 dengan gelar Bachelor of Commerce.

Di usia 21 tahun, dia hijrah ke Indonesia dan menghabiskan sebagian besar kehidupan profesionalnya di Indonesia hingga mencetak miliaran dolar AS.

Namun kini Lohia memilih tinggal di London, Inggris. Sementara sang anak, Amit Lohia memegang jabatan direktur pelaksana Indorama Corporation.