URguide

Mengenal Studyholism, Obsesi Berlebihan Terhadap Belajar

Alfian Muntahanatul Ulya, Kamis, 13 Oktober 2022 11.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Studyholism, Obsesi Berlebihan Terhadap Belajar
Image: Ilustrasi Seseorang Gila Belajar (Pexels)

Jakarta - Dalam dunia kerja kita mengenal istilah workaholic, sebutan bagi orang yang kecanduan bekerja. Sementara dalam dunia pendidikan, ada istilah baru bernama studyholism.

Apasih studyholism itu? Istilah baru ini merupakan kondisi klinis seseorang yang digambarkan memiliki obsesi berlebihan dalam belajar. Sedangkan orang yang gila belajar disebut studyholic.

Berdasarkan penelitian Loscalzo dan Giannini (2020) dari University of Florence, studyholism ini berkaitan dengan gangguan kesehatan mental obsessive compulsive disorder (OCD). 

Seperti halnya segala sesuatu yang berlebihan dikatakan nggak baik, studyholism ini juga bisa berdampak buruk bagi kondisi fisik, mental, bahkan prestasi akademik.

Studi lain oleh Yura Loscalzo dan Marco Giannini dari Universitas Florence Italia tentang Studyholism Inventory menyebutkan, studyholism terjadi karena tiga faktor, yaitu obsesi, kompulsif (bersifat memaksa), dan gangguan sosial.

Penelitian itu melibatkan sebanyak 1.047 responden mahasiswa, dan hasilnya juga mengatakan bahwa kondisi itu dikaitkan dengan kondisi seseorang yang mengalami stres, gangguan tidur, dan kualitas hidup yang rendah.

Lalu bagaimana sih cara mencari tahu kapan kita termasuk menjadi studyholic? berikut beberapa cirinya.

1. Susah Ngatur Waktu

Para studyholic biasanya kesulitan untuk membagi waktu karena di pikirannya hanya ingin belajar saja. Ini membuat mereka jadi terbebani ketika harus mengerjakan aktivitas selain belajar.

Produktivitas seseorang bisa menurun akibat studyholism ini. Kelelahan hingga stres yang disebabkan hanya akan menimbulkan masalah kesehatan mental seorang studyholic.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait