URguide

Pentingnya Terbuka soal Keuangan sebelum Menikah

Nindya Sari, Rabu, 3 Juli 2024 02.59 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pentingnya Terbuka soal Keuangan sebelum Menikah
Image: Pexels

Jakarta - Menikah bukan hanya urusan cinta yang menyatukan dua orang menjadi satu dalam ikatan suci. Menikah juga menyatukan dua identitas finansial karena itu sangat penting membicarakan soal keuangan sebelum pernikahan terjadi.

Mungkin banyak yang masih merasa tabu dengan pembahasan ini. Rasanya tak enak harus membahas soal keuangan dengan calon suami/istri. Tapi ini sangat penting.

Bukan menakut-nakuti. Tapi di luar sana sudah banyak kasus pasangan suami istri yang hubungannya menjadi tidak harmonis gara-gara setelah menikah, suami/istrinya ternyata banyak utang. Bahkan terjerat pinjol.

Seandainya hal tersebut dibicarakan sejak sebelum menikah, ‘rasa kaget’ itu mungkin tak akan terjadi. Paling tidak, masing-masing sudah mengetahui dan mungkin akan mencari solusi bersama agar persoalan tersebut bisa selesai.

Jadi, agar hal tersebut tidak terjadi pada pernikahan lo, membicarakan keuangan sebelum menikah menjadi langkah yang sangat krusial. Hal ini bisa menjadi landasan finansial yang kuat dan harmonis dalam rumah tangga.

Berikut beberapa hal soal keuangan yang perlu lo bicarakan dengan pasangan sebelum menikah:

1. Penghasilan dan Utang Pribadi

  • Transparansi
    Ungkapkan secara terbuka mengenai penghasilan bersih bulanan termasuk sumber penghasilan, dan potensi kenaikan gaji di masa depan. Lo juga wajib memberitahu pasangan tentang sumber penghasilan yang lain kalau lo punya.
  • Utang
    Bicarakan secara jujur mengenai utang pribadi, seperti pinjaman mahasiswa, kredit mobil, kartu kredit, atau utang apapun yang lo punya. Buatlah rencana bersama untuk melunasi utang tersebut.

2. Tujuan Keuangan Bersama

  • Tujuan jangka pendek
    Diskusikan tujuan keuangan bersama dalam jangka pendek, seperti menabung untuk membeli rumah, merencanakan pernikahan, atau berlibur.
  • Tujuan jangka panjang
    Bicarakan tentang tujuan jangka panjang, seperti rencana pensiun, pendidikan anak, atau investasi untuk masa depan.

3. Kebiasaan Belanja dan Gaya Hidup

  • Kebiasaan berbelanja
    Pahami pola dan kebiasaan berbelanja masing-masing, termasuk frekuensi, kategori pengeluaran, dan kecenderungan berhemat atau boros.
  • Gaya hidup
    Diskusikan tentang gaya hidup yang ingin dijalani bersama, seperti gaya hidup minimalis, hemat, atau mewah. Cari titik keseimbangan yang sesuai dengan kemampuan dan preferensi bersama.

4. Strategi Pengelolaan Keuangan Bersama

  • Sistem keuangan bersama
    Tentukan sistem yang akan digunakan untuk mengelola keuangan bersama, seperti rekening bersama, pembagian anggaran, atau kombinasi keduanya.
  • Kontribusi keuangan
    Diskusikan tentang proporsi kontribusi keuangan masing-masing terhadap pengeluaran rumah tangga. Pastikan perhitungannya adil dan mempertimbangkan penghasilan individu.

5. Rencana Menghadapi Risiko Keuangan

  • Risiko keuangan
    Bicarakan tentang potensi risiko keuangan yang mungkin dihadapi, seperti kehilangan pekerjaan, sakit kritis, atau kecelakaan.
  • Strategi menghadapi risiko
    Buatlah rencana bersama untuk menghadapi risiko keuangan, seperti asuransi kesehatan, dana darurat, atau strategi menabung untuk situasi tak terduga.

6. Komunikasi Terbuka dan Saling Percaya

  • Komunikasi terbuka
    Jalinlah komunikasi yang terbuka dan jujur tentang keuangan. Hindari menyembunyikan informasi atau mengambil keputusan keuangan besar secara sepihak.
  • Saling percaya
    Bangunlah rasa saling percaya dalam mengelola keuangan bersama. Percayalah bahwa pasangan memiliki niat baik dan ingin mencapai tujuan keuangan bersama.

Lo juga bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan untuk untuk mendapatkan panduan dan saran yang lebih terstruktur. Dan soal keuangan ini, sebaiknya lo dan pasangan terus berkomunikasi dan berdiskusi agar semakin bisa beradaptasi dengan perubahan keuangan dan kebutuhan bersama.

Jika sepakat, lo dan pasangan dapat membuat perjanjian pra nikah. Namun karena hal ini masih tabu di Indonesia, sebaiknya lo berhati untuk menyampaikan kepada pasangan.

Lo bisa mulai dengan mencari pandangan calon soal perjanjian pranikah. Dari situ, lo bisa melanjutkan dengan bertanya apakah sebaiknya membuat perjanjian atau tidak.

Membicarakan keuangan sebelum menikah mungkin terdengar canggung. Namun percayalah bahwa mulai terbuka soal keuangan adalah investasi penting untuk membangun masa depan pernikahan yang berbahagia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait