URguide

Psikolog Ungkap Alasan Wanita Lebih Rentan Terkena Toxic Relationship

Eronika Dwi, Sabtu, 13 Februari 2021 12.56 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Psikolog Ungkap Alasan Wanita Lebih Rentan Terkena Toxic Relationship
Image: Ilustrasi Toxic Relationship. (Foto: Freepik)

Jakarta - Kasus hubungan tidak sehat atau toxic relationship semakin marak terjadi belakangan ini. 

Beberapa korbannya, seperti selebgram Edelenyi Laura dan penyanyi Olivia Nelbra, baru-baru ini mengungkap pengalaman mereka yang terjebak toxic relationship. 

Menurut Psikolog Intan Erlita, toxic relationship sendiri merupakan satu hubungan yang berjalan, tapi saat dijalankan lebih banyak menyakiti daripada senangnya. Namun, tidak bisa lepas dari orang itu atau dibuat bergantung. 

"Biasanya terkena itu psikisnya kita. Kita jadi ketakutan kita menjadi lemah," kata Intan Erlita melalui live Instagram bersama Urbanasia, Jumat (12/2/2021).

Berkaca pada kasus Laura dan Olivia, Intan Erlita mengatakan perempuan memang lebih rentan terkena toxic relationship karena lebih mengedepankan perasaan. 

"Perempuan itukan pake perasaan. Perempuan itu lebih mengedepankan rasa. Semua tuh jadi bagus aja, nah pas putus baru deh sadar (terjebak toxic relationship)," papar Intan Erlita.

Meski begitu, laki-laki juga sebenarnya banyak yang mengalami toxic relationship. Salah satunya ditandai dengan si perempuan yang kerap mengatur-atur atau membatasi ruang gerak dia. 

Namun, laki-laki menggunakan logikanya. Dia berpikir pakai otak sehingga lebih cepat sadar bahwa dirinya terjebak toxic relationship dan buru-buru mengakhiri hubungan tersebut. 

"Makanya perempuan agak lama melepaskan diri. Perempuan tuh pake rasa, mudah luluh lagi," terang Intan Erlita. 

Intan Erlita mengatakan, beberapa ciri toxic relationship sendiri adalah ketika kita sudah tidak bisa membedakan salah dan benar lagi dalam suatu hubungan. 

Contohnya saat si pasangan kerap berkata kasar (kata-kata binatang) hingga menjelek-jelekkan, tapi kita menganggap itu hal yang bisa karena cinta sama dia. 

"Karena kalau sama pasangan itu kan kita ada rasa ya, kan ada cinta. Tidak bisa lepas, kita mengaggap perlakuan yang kasar, ngatai-ngatain kita tuh kira anggap biasa karena kita cinta sama dia," jelas Intan Erlita.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait