Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Kink dan Fetish

Jakarta - Tak sedikit orang berpikir bahwa kink dan fetish memiliki arti yang sama. Padahal, dua kata tersebut jelas memiliki arti yang beda.
Fetish sering kali disamakan dengan kink karena dianggap suatu hal yang menyimpang dari jalur seksual 'normal'.
Dikutip dari berbagai sumber, kink adalah istilah umum untuk menggambarkan perilaku dan praktik seksual non-tradisional.
Seorang psikolog klinis dan terapis seks di Honolulu berpendapat, kink bisa berupa nafsu seksual yang tak biasa, atau mendapatkan kesenangan dari sesuatu yang dianggap di luar norma.
Sedangkan fetish adalah fiksasi seksual pada suatu tindakan atau objek yang mutlak diperlukan saat berhubungan seks.
Kink dan fetish memang tidak umum dibicarakan di depan umum.
Kata kink memiliki banyak arti seperti tamparan, korset, cambuk, bahkan mungkin akar jahe. Sementara penggambarannya dalam budaya populer adalah berlimpah dan bersemangat.
Biasanya, fetish terkonsentrasi pada objek atau bagian tubuh tertentu, seperti jari, tangan, atau kaki.
Misalnya, seseorang dengan fetish jari biasanya tidak hanya akan mendapatkan kesenangan ekstra dari meraba, melihat, atau menjilat jari saat berhubungan seks. Sebaliknya, bisa saja mereka hanya ingin berinteraksi secara seksual dengan jari dan mengesampingkan hal-hal lain.
Salah satu perilaku kink dapat kamu lihat dalam film ‘Fifty Shades of Grey’, yang menunjukkan perilaku kink khususnya Bondage/Discipline, Dominance/Submission, dan Sadism/Masochism (BDSM).
Sedangkan jenis kink secara umum di antaranya adalah perbudakan, kontrol orgasme, Bondage/Discipline, Dominance/Submission, dan Sadism/Masochism (BDSM).
Awal mula seseorang tertarik pada kink dapat dilihat dari dua cara, baik bawaan dan disadari saat seorang anak tumbuh dewasa, atau rasa di kemudian hari bagi orang yang ingin mengeksplorasi seksualitas mereka.
Jadi jangan salah mendefinisikan fetish dan kink, ya, Urbanreaders!