URnews

Gunung Sinabung Erupsi, Tiga Kecamatan Terdampak Abu Vulkanik

Anisa Kurniasih, Sabtu, 8 Agustus 2020 17.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Gunung Sinabung Erupsi, Tiga Kecamatan Terdampak Abu Vulkanik
Image: BPBD dan otoritas setempat saat melakukan koordinasi dan evakuasi di 3 kecamatan usai Gunung Sinabung erupsi Sabtu pagi tadi (8/8/2020). (BNPB)

JakartaGunung Sinabung dengan ketinggian 2.460 m di atas permukaan laut mengalami erupsi Sabtu (8/8/2020) pagi sekitar pukul 01.58 WIB dengan tinggi kolom erupsi sekitar 2.000 meter di atas puncak. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo melaporkan tidak ada korban saat proses evakuasi warga, namun abu vulkanik hasil erupsi tersebut terdistribusi di tiga kecamatan, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, guys.

Ketiga kecamatan yang terdampak erupsi antara lain adalah Kecamatan Berastagi, Dolat Rakyat dan Merdeka. 

BPBD setempat menginformasikan, saat terjadi erupsi kondisi cuaca gerimis serta saat itu arah angin menuju ke arah timur sehingga abu tidak mengganggu aktivitas warga. 

Selain itu guys, BPBD melakukan penyemprotan abu vulkanik di jalan raya sekitar Berastagi. 

1596880733-gunung-sinabung-erupsi-motor.jpgSumber: Sebuah motor tampak tertutupi abu vulkanis yang berasal dari erupsi Gunung Sinabung, Sabtu pagi tadi (8/8/2020). (BNPB)

Berdasarkan informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Sabtu (8/8/2020), gempa terekam satu kali yakni gempa letusan dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi kurang lebih 1 jam 44 detik.  

"Masih dari pantauan dari PVMBG pada hari sebelumnya, jumlah dan jenis gempa yang terekam pada 1 Juli hingga 7 Agustus 2020, sekitar pukul 24.00 WIB, didominasi gempa hembusan, tektonik lokal dan gempa tektonik jauh," ujar Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan resminya, Sabtu (8/8/2020).

Dikutip dari laman PVMBG, erupsi yang terjadi bersifat freatik dan tidak didahului oleh kenaikkan gempa-gempa vulkanik yang signifikan. Ini menandakan tidak adanya suplai magma ke permukaan.

Jati menambahkan, erupsi yang terjadi pada 8 Agustus 2020 ini rupanya  lebih diakibatkan oleh  overpressure dan aktivitas permukaan. 

"Di sisi lain, erupsi hanya berlangsung singkat dan tidak diikuti kenaikan kegempaan dan perubahan visual yang mengarah pada rangkaian erupsi yang lebih besar," tambahnya.

Namun, PVMBG menginformasikan, sifat dan karakter erupsi Gunung Sinabung bisa berpotensi erupsi eksplosif dan diikuti dengan adanya awan panas letusa.

PVMBG juga merekomendasikan pada status level III ini bahwa masyarakat dan pengunjung tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3  km dari puncak Gunung Sinabung. 

Di samping itu, radius sektoral 5 km di wilayah sektor selatan-timur dan 4 km sektor timur-utara.

Sebagai informasi, Gunung Sinabung telah berstatus level III atau ‘Siaga’ sejak 20 Mei 2019. Gunung yang dikenal tidak aktif ini mengalami erupsi sejak 2010 lalu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait