Habis Rp 10,9 T, Man City Masih Belum Juarai Liga Champions

Porto - Manchester City harus memendam hasratnya menjuarai Liga Champions. Belanja besar yang sudah dilakukan Citizens rupanya belum cukup mengantarkan tim ke tangga juara.

City menghadapi Chelsea pada laga final Liga Champions di Estadio do Dragao, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB kemarin. Diunggulkan, City malah tampil buruk.

Mereka tak bisa membongkar pertahanan Chelsea sepanjang 90 menit. Satu gol Chelsea yang dibuat Kai Havertz pada menit ke-43 juga urung dibalas hingga akhirnya City kalah dengan skor 0-1.

Alhasil, City harus memendam keinginannya untuk menjadi juara Eropa. Sebelum ini City memang selalu gagal meski sudah membelanjakan uang lebih dari 600 juta euro sepanjang kepelatihan Pep Guardiola.

Sejak direkrut pada 2016, Guardiola memang paling banyak menghabiskan uang untuk pemain bertahan termasuk Ruben Dias yang dibeli 63 juta paun dari Benfica musim panas kemarin.

Selain itu ada juga Rodri yang digaet 57 juta paun dari Atletico Madrid dua musim lalu. Dengan segala kemewahan yang dimilikinya, Guardiola ternyata belum bisa membalas gelontoran dana Rp 10,8 triliun dari manajemen dengan trofi Liga Champions.

Memang, Guardiola sukses memberikan tiga trofi Premier League, empat gelar Piala Liga Inggris, dan satu titel Piala FA. Namun, City sudah sejak era Roberto Mancini bisa mendominasi di level domestik.

Kedatangan Guardiola yang punya dua trofi Liga Champions sebenarnya diharapkan bisa mengubah peruntungan City. Sayangnya, trofi Liga Champions belum rezeki City dan mereka harus mencobanya lagi musim depan.

Pertanyaannya, berapa banyak duit yang akan dihabiskan Pep Guardiola musim panas ini? Ketika kondisi keuangan klub yang tak menentu akibat pandemi virus corona, jelas ini akan menyulitkan.

"Kami bertarung dengan luar biasa bak. Ini adalah pertama kalinya buat kami hadir di sini (final). Kami mesti bersiap untuk kembali lagi suatu hari," ujar Guardiola seperti dikutip Marca.