Hadapi Corona, Cafe di Malang Produksi Jamu Herbal Gratis untuk Masyarakat
.jpeg)
Malang - Mewabahnya coronavirus disease (COVID-19) seperti saat ini tentunya juga berdampak bagi banyak pelaku usaha. Tak terkecuali dengan Oksigen café yang berlokasi di Jalan Sidomakmur, No 86, Letak Sari, Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Meski usahanya terdampak dan pendapatan mereka menurun, namun semangat tim Oksigen Café tak pernah patah. Mereka tetap beroperasi di tengah hantaman pandemi.
Hanya saja, Oksigen Café tak lagi memproduksi menu-menu kekinian khas café pada umumnya. Mereka justru memproduksi minuman herbal yang disumbangkan bagi masyarakat Malang Raya.
Sang pemilik, Bambang Sugianto mengatakan, untuk sementara café miliknya hanya buka untuk memproduksi minuman herbal dan tidak melayani pelanggan seperti biasanya.
"Ya, kami buat dan produksi sendiri dengan pegawai minuman herbal atau empon-empon, diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat," kata Bambang.
Ia bercerita bahwa mulanya minuman herbal yang ia produksi bersama tim hanya dibagikan kepada masyarakat di sekitar café yang mayoritas masyarakat Jawa dan lebih mempercayai khasiat jamu sebagai obat.
"Kenapa kita tidak meliburkan karyawan karena kami di sini memproduksi minuman herbal atau jamu untuk masyarakat,” tutur Bambang.
“Awalnya kita peduli dengan kondisi Malang masuk zona merah yang terlihat sangat mencekam. Masyarakat panik hingga kami berpikir apa yang bisa kami lakukan untuk masyarakat. Akhirnya kami mengolah minuman herbal yang dikabarkan dapat menangkal virus," sambungnya.
Aksi bagi-bagi minuman herbal tersebut ternyata sangat diterima masyarakat sekitar hingga akhirnya target diperluas. Tak hanya untuk masyarakat sekitar, namun juga sudah menjangkau seluruh masyarakat di Malang Raya.
Setiap hari, café milik Bambang tersebut mampu memproduksi 300 cup yang dibagikan secara gratis untuk masyarakat.
"Konsentrasi kami memang untuk para pekerja di luar, kami antar dan langsung kami berikan. Dengan adanya minuman herbal ini harapan saya bisa menangkal virus COVID-19," ujar Bambang.
Ia juga tak menampik bahwa selama ini banyak permintaan dari luar untuk menambah produksi minuman herbal tersebut. Namun sampai saat ini, Bambang masih belum bisa memenuhi permintaan tersebut.
"Ya, banyak yang menghubungi kami bahkan sampai ribuan tapi saat ini kami masih belum mampu untuk memproduksi dalam skala besar karena keterbatasan tenaga juga," ujarnya.
Bambang juga mengaku tidak berkeinginan untuk menjual hasil produksinya di tengah pandemi COVID-19. Hal tersebut karena Bambang ingin semua masyarakat dapat merasakan jamu herbal yang banyak memiliki manfaat bagi kesehatan.
"Kami tidak menjual dan tidak ingin untuk dijual ini sifatnya donasi dan rasa peduli. Kegiatan ini akan terus kami lakukan sampai kami kehabisan uang," tandasnya.
Meski demikian, Bambang juga mengaku akan dengan senang hati membuka kesempatan bagi donatur ataupun relawan yang ingin bergabung dengan bersamanya dalam aksi sosial tersebut.