URtrending

Hadapi Fase New Normal, Pasar Oro Oro Dowo Malang Jadi Percontohan

Nunung Nasikhah, Selasa, 2 Juni 2020 08.49 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hadapi Fase New Normal, Pasar Oro Oro Dowo Malang Jadi Percontohan
Image: Antara

Malang – Pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Malang raya telah berakhir. Setelahnya, pemerintah Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu menerapkan masa transisi yang dimulai hari ini (1/6/2020) hingga 14 hari ke depan.

Memasuki fase transisi tersebut, pemerintah menjadikan pasar Oro Oro Dowo di Kota Malang sebagai salah satu pasar percontohan.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono sendiri telah memastikan bahwa pasar modern di Kota Malang tersebut bisa menjadi pasar percontohan penerapan tatanan normal baru.

Menurut Heru, pasar tersebut sudah cukup bersih, masyarakatnya juga terpantau lebih tertib.

"Saya rasa bisa jadi salah satu pasar yang menjadi percontohan untuk menghadapi fase baru atau normal baru," ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Jatim tersebut.

Selain meninjau pasar, Pemprov Jatim melalui BPBD juga membagikan alat pelindung diri (APD) kepada masyarakat khususnya di Pasar Klojen dan Pasar Oro Oro Dowo.

APD yang dibagikan tersebut berupa masker 1.000 buah, sarung tangan plastik 2.000 pasang, hand sanitizer 350 botol, face shield plastik 500 buah, sabun cair 5 liter dan wastafel empat buah.

Meski masa PSBB telah berakhir, para pedagang di pasar juga masih menggunakan sistem buka ganjil genap.

"Memang Malang Raya ini saat PSBB tergolong siap. Maka hanya butuh satu putaran PSBB dan kini siap menuju normal baru. Semoga masa transisinya nanti juga cukup 7 hari dan tidak diperpanjang menjadi 14 hari," ucap Heru.

Di sisi lain, Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan bahwa saat masa transisi ini diharapkan masyarakat tetap waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan COVID-19 secara disiplin agar tetap dapat menekan penyebaran virus.

"Masa normal baru bukan berarti kita kembali normal seperti sebelum COVID-19, namun kita harus bisa hidup berdampingan dengan COVID-19 pada masa tatanan hidup yang baru," ujar Sutiaji.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait