URnews

Hafidz Asal Mojokerto Lolos Seleksi Imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab

Nivita Saldyni, Rabu, 5 Mei 2021 14.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hafidz Asal Mojokerto Lolos Seleksi Imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab
Image: Rahmat Alfian Hidayat (Humas Pemprov Jatim)

Surabaya - Kabar membanggakan datang dari Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Pasalnya salah seorang hafidz asal Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto berhasil lolos seleksi menjadi Imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab (UEA).

Ia adalah Rahmat Alfian Hidayat, satu dari 27 hafidz asal Indonesia yang dipilih menjadi imam masjid di UEA. Menurut informasi yang didapatkan Urbanasia, Alfian merupakan hafidz jebolam Ma’had Umar Bin Khattab Surabaya dan Pondok Pesantren Ibnu Ali Sidoarjo. Ia rencananya akan berangkat ke UEA bersama 26 hafidz asal Indonesia lainnya pada Juni 2021 mendatang.

Lolosnya Alfian ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jatim. Oleh sebab itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa turut memberikan dukunganya. 

"Turut senang bersyukur sekaligus bangga, Rahmat Alfian Hidayat hafidz asal Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto ini lolos seleksi menjadi Imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab (UEA)," kaya Khofifah lewat keterangan tertulis, Rabu (5/4/2021).

Khofifah berharap keberadaan Alfian dapat secara proaktif mengkampanyekan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin lewat dakwah, literasi, narasi, dan perbuatan yang sejuk, harmonis, damai, toleran dan penuh kasih sayang yang disampaikannya. Ia juga berharap Alfian bisa betah tinggal di negeri orang dan dapat menjalankan tugas dengan baik di sana.

"Buat Alfian, selamat dan sukses. Semoga betah di sana dan bisa menjalankan tugas dengan baik serta mengharumkan nama hafidz-hafidzoh asal Indonesia. Aamiin," imbuh Khofifah.

Sebagai bentuk dukungan, Khofifah menegaskan pihaknya akan memfasilitasi keberangkatan Alfian pada Juni mendatang.

"InsyaAllah Pemprov Jatim akan turut serta memfasilitasi keberangkatannya," ungkap Khofifah.

"Saya titip, sampaikan kepada masyarakat disana bahwa rakyat Indonesia meski berbeda suku, agama, ras, dan budaya namun dapat hidup berdampingan dengan damai," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait