URnews

Hari Pahlawan Nasional: Dokter, Hero Kita Saat Ini

Shelly Lisdya, Selasa, 10 November 2020 10.58 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hari Pahlawan Nasional: Dokter, Hero Kita Saat Ini
Image: Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Berlian Idris. (Twitter @berlianidris)

Jakarta - 10 November telah ditetapkan sebagai Hari Pahlawan Nasional. Peringatan ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan Indonesia.

Untuk menjadi pahlawan, kini kita bisa saja dengan melakukan hal-hal kecil ya, Urbanreaders. 

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2020 ini, peringatan Hari Pahlawan dibarengi dengan pandemi yang menyerang semua belahan bumi. 

Apabila dulu pahlawan membawa senjata untuk melawan penjajah dan merebut kembali kekuasaan bangsa, kini dokter merupakan pahlawan yang harus dikenang jasanya sebagai pahlawan garda terdepan dalam menyelamatkan jutaan manusia yang terinveksi COVID-19. 

Washington Post menulis, di tengah pandemi virus corona ini, petugas kesehatan, dokter, perawat, EMT, dan staf pendukung sangat rentan berisiko terinfeksi sendiri. Bahkan berisiko menulari keluarga mereka sendiri.

Dokter membuat pengorbanan luar biasa untuk merawat kita semua. Mereka melakukannya, yang paling menyebalkan, bahkan ketika mereka berada pada risiko yang lebih besar daripada kita. 


Terlebih, bahkan para pahlawan kesehatan tersebut kekurangan masker, pelindung wajah, dan perlengkapan pelindung pribadi lainnya.

Kisah mereka, para perawat yang terpaksa memakai kantong sampah sebagai alat pelindung, para dokter dibuang ke ruang bawah tanah karena takut menulari pasangan dan anak-anak mereka. 

Sejak Maret 2020 saat virus corona mulai masuk Indonesia, sekitar 130 dokter gugur dan 92 tenaga medis kehilangan nyawa mereka dalam memerangi virus ini.

Telah banyak cara yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam mengatasi virus ini, misalnya dengan mendatangkan vaksin dari China dan Inggris guna menumbuhkan kekebalan pada ratusan juta rakyat Indonesia.

Namun, vaksin baru bisa diberikan pada pekan ketiga atau keempat bulan Desember mendatang.


Sementara itu, Ketua Majelis Kolegiuk Kedokteran Indonesia, David S Perdanakusuma menyatakan jika dokter memegang kendali penuh atas musibah pandemi ini.

"Mari bahu membahu terus berjuang bersama, karena tanggung jawab itu tersemat di pundak kita. Jangan patah semangat, kalau bukan kita sebagai dokter, siapa lagi yang dapat diharapkan menyelamatkan negeri kita tercinta Indonesia ini dari pandemi ini," tulisnya dalam keterangan ketika meperingati Hari IDI lalu.

Ia pun meminta kepada seluruh dokter Indonesia untuk tetap teguh memegang azas kemaslahatan bagi seluruh masyarakat dan azas kesejawatan antar dokter. 

"Itu adalah ikatan yang abadi yang tidak luntur karena waktu. Saat ini dokter bersama masyarakat berupaya keras mengatasi bencana pandemi COVID-19 yang sedang melanda Indonesia," tandasnya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait