URtrending

Hari Pertama Sekolah Dibuka, 2 Siswa di Korsel Positif COVID-19

Nivita Saldyni, Rabu, 20 Mei 2020 18.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hari Pertama Sekolah Dibuka, 2 Siswa di Korsel Positif COVID-19
Image: Siswa kelas 12 SMA di Daejeon, Korea Selatan kembali masuk sekolah dengan menggunakan masker dan pembatas plastik di bangku mereka untuk mencegah penularan COVID-19, Rabu (20/5/2020). (Reuters)

Seoul - Baru hari pertama SMA di Korea Selatan (Korsel) kembali dibuka, Kementerian Pendidikan Korsel menemukan dua kasus baru COVID-19 pada siswa SMA di Kota Incheon, Rabu (20/5/2020) pagi guys.

Hal ini membuat seluruh SMA di lima kecamatan di Kota Incheon terpaksa dipulangkan lagi.

Dilansir KBS, Dinas Pendidikan Kota Incheon mengatakan bahwa siswa SMA kelas 12 di 66 SMA yang berada di lima kecamatan tersebut harus dipulangkan karena khawatir terjadinya penularan COVID-19 di lingkungan sekolah.

Oleh sebab itu, pelajaran pun langsung dihentikan untuk melindungi para siswa dan juga guru setelah ditemukan dua siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Padahal, hari ini (20/5/2020) adalah hari pertama bagi sekitar 450 ribu siswa SMA kelas 12 di Korea Selatan kembali masuk setelah 80 hari diliburkan akibat pandemi COVID-19, lho.

Namun menurut Menteri Pendidikan Korea Selatan, Yoo Eun-hye, informasi ini penting dibagikan secara transparan kepada masyarakat agar tercipta 'new normal' dalam pencegahan COVID-19 di lingkungan sekolah.

Nah, di Korea Selatan sendiri, secara bertahap akan kembali dibuka mulai 20 Mei dan 1 Juni 2020. Untuk itu hari ini adalah hari pertama bagi siswa kelas 12. Sedangkan siswa kelas lain akan dijadwalkan kembali masuk sekolah minggu depan.

Dilansir Reuters, pembukaan kembali SMA di Korea Selatan ini diikuti dengan sejumlah aturan baru dengan menerapkan protokol kesehatan guys.

Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh dan mencuci tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak fisik, sampai wajib menggunakan masker bagi seluruh siswa dan guru. Masker ini sendiri baru boleh dilepas hanya saat jam makan aja.

Kementerian Pendidikan setempat mengatakan, jika ada siswa atau guru yang mengalami demam dengan suhu di atas 37,5 derajat Celsius tidak akan diizinkan masuk sekolah dan harus tetap di rumah.

Begitupun jika ada siswa atau guru yang dinyatakan positif COVID-19, maka sekolah akan kembali beralih ke kelas online, minimal selama 14 hari.

Wah, kalau di Indonesia menurut Urbanreaders kapan nih sekolah mulai dibuka lagi?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait