URnews

Hasil Investigasi Kecelakaan Pesawat di Pakistan: Pilot Sibuk Bahas COVID-19

Kintan Lestari, Kamis, 25 Juni 2020 12.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hasil Investigasi Kecelakaan Pesawat di Pakistan: Pilot Sibuk Bahas COVID-19
Image: Tim penyelamat bekerja di lokasi kecelakaan pesawat di Karachi, Pakistan, setelah pesawat penumpang milik Pakistan International Airlines (PIA) jatuh di area permukiman pada Jumat (22/5) sore waktu setempat. ANTARA FOTO/Xinhua/Stringer/hp.

Islamabad - Bulan lalu terjadi kecelakaan pesawat di Pakistan yang mengakibatkan 97 penumpang tewas.

Penerbangan Pakistan International Airlines (PIA) PK8303 lepas landas dari kota timur Lahore pada 22 Mei. Penerbangan mulanya lancar sampai ketika pesawat mulai turun di dekat Karachi. 

Pesawat yang membawa 99 penumpang itu tersentak hebat di udara lalu menghantam permukiman warga. Akibat insiden tersebut, hanya dua penumpang yang selamat.

Dilansir Yahoo! News dari Agence France-Presse (AFP), Menteri Penerbangan, Ghulam Sarwar Khan mengatakan, hasil investigasi insiden tersebut terjadi karena faktor human error. Pasalnya kondisi pesawat berjenis Airbus A320 itu sangat fit.

"Pilot, serta pengontrol (lalu lintas udara), tidak mengikuti aturan standar," kata Khan, kepada parlemen hari Rabu (23/6).

"Pilot dan co-pilot tidak fokus dan selama pendaratan mereka berbicara tentang corona. (Virus) ada di pikiran mereka. Keluarga mereka terpengaruh dan mereka sedang berdiskusi tentang hal itu," kata Sarwar lagi.

Disebutkan pesawat menyentuh landasan pacu tiga kali tanpa roda pendaratan, yang menyebabkan kerusakan pada mesin.

Sarwar mengatakan bahwa para pilot mengabaikan instruksi ATC mengenai ketinggian pesawat terbang. 

“Pilot dan pengendali lalu lintas udara (ATC) keduanya tidak mengikuti protokol. Pilot mengabaikan petunjuk pengontrol lalu lintas udara dan ATC, di sisi lain, tidak memberi tahu pilot tentang tabrakan mesin," terangnya lagi.

Pesawat tersebut jatuh di dekat Bandara Internasional Jinnah, di daerah perumahan yang miskin dan padat yang dikenal sebagai Model Colony. Juru bicara PIA, Abdullah Hafiz Khan mengatakan, pesawat itu menghancurkan atau merusak 18 rumah.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait