Hasil Rapid Test Reaktif, 29 Santri Temboro Gagal Pulang ke Malaysia

Magetan - Sebanyak 29 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim) gagal kembali kekampung halamannya di Malaysia setelah hasil rapid test dinyatakan reaktif. Mereka tak bisa ikut dengan 124 santri asal Malaysia lainnya yang hasil rapid testnya non reaktif.
Bupati Magetan Suprawoto mengatakan pemulangan ratusan santri Malaysia tersebut dilakukan dengan bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dan hasil koordinasi dengan Kedutaan Malaysia.
"Dari 155 santri Malaysia yang dites (rapid test), terdapat 29 yang hasilnya reaktif. Nah, 29 santri reaktif ini akhirnya dibatalkan kepulangannya ke Malaysia, untuk menjalani karantina terlebih dahulu bersama dengan santri yang telah terkonfirmasi positif COVID-19 kemarin," kata Bupati Suprawoto di Temboro, Magetan dalam rilis yang diterima Urbanasia, Senin (27/4/2020) malam.
Sehingga yang berhasil melewati screening dan diperbolehkan pulang adalah 124 santri. Mereka yang lolos screening ini dilepas pada Senin (27/4/2020) sekitar pukul 15.00 WIB sebelum akhirnya menuju ke Malaysia dengan pesawat dari Bandara Juanda pada pukul 20.00 WIB. Mereka diberangkatkan dengan 10 bus yang dikawal oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Dalam proses pemulangannya para santri wajib mengikuti protokol kesehatan, salah satunya dengan menjaga jarak aman. Sehingga satu bus hanya diisi oleh 15 orang. Begitu pun dengan sopir dan kru bus yang wajib menggunakan APD.
Sementara itu untuk bus yang mereka tumpangi juga telah disterilkan terlebih dahulu. Untuk barang-barang dari masing-masing santri juga telah diantar ke bandara lebih dulu.
"Para santri yang terkonfirmasi positif untuk saat ini masih diisolasi dengan ketat di gedung khusus yg telah disediakan oleh pihak ponpes (Al-Fatah). Mereka juga diawasi oleh petugas dari pondok. Untuk pemantauan dan pemeriksaan kesehatan dari Gugus Tugas COVID-19 Magetan, yaitu dari tim medis Dinas Kesehatan Magetan," jelasnya.
Jika dirinci maka dari sejumlah 164 santri Malaysia yang masih bertahan di Ponpes Temboro, sebanyak 124 orang telah dipulangkan karena hasil rapid test negatif, delapan orang dinyatakan positif COVID-19, dan lainnya memiliki hasil rapid test reaktif.
Bukan hanya kepada para santri di Temboro, Suprawoto juga berpesan kepada Urbanreaders semua untuk tetap patuhi aturan pemerintah dan lakukan semua upaya pencegahan yang bisa kamu lakukan.
"Untuk semuanya agar kita terhindar dari COVID-19 ini mari senantiasa kita tetap selalu berperilaku hidup bersih dan sehat, sering cuci tangan, tetap tinggal di rumah. Jangan lupa selalu pakai masker," pesannya.