URnews

Heboh Ahli Geometri Asal Belanda Sudah Prediksi Ada Gempa di Turki

Urbanasia, Selasa, 7 Februari 2023 11.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Heboh Ahli Geometri Asal Belanda Sudah Prediksi Ada Gempa di Turki
Image: Frank Hoogerbeets. (Youtube/SSGEOS)

Jakarta - Gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah menelan korban jiwa hingga ribuan orang. Selain itu, ada puluhan ribu orang lain yang sedang menjalani perawatan medis. 

Namun gempa dahsyat ini rupanya sudah diprediksi oleh seorang ahli geometri asal Belanda bernama Frank Hoogerbeets. Ia sempat menyampaikan prediksinya itu melalui Twitter, 2 hari sebelum gempat terjadi. 

“Cepat atau lambat akan ada gempa berkekuatan M 7,5 di daerah ini (Selatan-Tengah Turki, Yordania, Suriah, Lebanon),” tulis Hogerbeets di Twitter yang dilihat Urbanasia, Selasa (7/2/2023). 

Dalam cuitannya itu, Hoogerbeets juga mengunggah foto tangkap layar yang menunjukkan peta daerah perbatasan Turki dan Suriah. Dalam foto itu pusat gempa diprediksi berada di sekitar Provinsi Gaziantep, Turki. 

Prediksi Hoogerbeets ini nyaris tepat. Pasalnya gempa tersebut berkekuatan M 7,8 dengan titik gempa berada di 23 kilometer sebelah timur Nurdagi di Provinsi Gaziantep, Turki, dengan pusatnya berada di kedalaman 24,1 kilometer. 

Hoogerbeets merupakan peneliti di Solar System Geometry Survey (SSGEOS), sebuah institusi yang fokus melakukan riset terkait geometri. 

Setelah gempa benar-benar terjadi di Turki, Hoogerbeets menyampaikan duka mendalam bagi para korban yang berguguran. 

“Hati saya bersama semua orang yang terkena dampak gempa bumi di Turki,” kata dia di Twitter. 

Hoogerbeets lantas memberi penjelasan terkait pernyataannya yang menyinggung akan ada gempa ‘cepat atau lambat’. Menurutnya, apa yang terjadi ini mirip seperti yang terjadi pada tahun 115 dan 526. 

“Gempa bumi selalu didahului oleh geometri planet yang kritis, seperti yang kita alami pada 4-5 Februari lalu,” imbuhnya. 

Gempa di perbatasan Turki dan Suriah ini menelan ribuan korban. Berdasarkan data terbaru, korban jiwa gempa ini sudah mencapai lebih dari 3.800 orang. Jumlah ini mungkin akan bertamba seiring dengan proses evakuasi yang masih berlangsung. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait