URnews

Heboh Risma Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Kemensos Buka Suara

Nivita Saldyni, Jumat, 16 Juli 2021 16.56 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Heboh Risma Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Kemensos Buka Suara
Image: Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meninjau kesiapan dapur umum di Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung, Selasa (13/7/2021) (Dok. Kemensos)

Jakarta - Ucapan Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada sejumlah pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung masih jadi sorotan. Pasalnya, Risma yang saat itu disulut emosi melihat kesiapan dapur umum sempat mengancam akan memindahkan pegawai yang tak becus bekerja ke Papua.

“Saya tidak mau lihat seperti ini lagi. Kalau seperti ini lagi, saya pindahkan semua ke Papua,” kata Risma di Bandung, Selasa (13/7/2021).

“Saya nggak bisa pecat kalau nggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua. Jadi, tolong yang peka,” lanjutnya.

Momen mantan Wali Kota Surabaya itu meluapkan emosinya pun sempat terekam kamera wartawan dan tersebar luas di internet. Berangkat dari sana, kritik tajam untuk Risma pun terus mengalir deras.

Merespons kritikan tajam netizen, Kementerian Sosial pun tak tinggal diam. Lewat Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Raden Harry Hikmat, Kementerian sosial memberikan klarifikasi terkait ucapan Risma.

Menurut Harry, ucapan Risma itu adalah motivasi agar jajarannya berani bekerja dengan keluar dari zona nyaman. Bentuk motivasi yang diberikan Risma itu untuk melecut semangat seluruh pegawai sehingga lebih peka dan fokus melayani masyarakat di masa kedaruratan seperti saat ini.

“Itulah yang dimaksudkan dengan pernyataan akan dipindahkan ke Papua, tempat yang paling jauh (dari Bandung) tapi masih di Indonesia. Seluruh pegawai harus mampu keluar dari zona nyaman, meninggalkan keluarga dan kenyamanan rutinitas yang dialami sehari-hari, untuk berperan mengatasi masalah sosial dari Aceh sampai Papua,” kata Harry seperti dikutip dari siaran resminya, Jumat (16/7/2021). 

Menurut Harry, arahan Risma dalam kunjungan kerjanya ke Bandung itu harus dimaknai sebagai cambuk untuk seluruh jajaran Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI. Apalagi dalam kunjungan itu Risma disuguhkan hiburan dan hiasan yang menurut Harry tak perlu dilakukan dalam kondisi kedaruratan.

“Kami harus belajar dari relawan Tagana (Taruna Siaga Bencana) bagaimana cara mengoperasikan dapur umum,”  pungkasnya. 

Sementara itu, Kemensos sendiri telah mendirikan dapur umum di sejumlah kota untuk meningkatkan ketahanan sosial masyarakat terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah Jawa – Bali. Dapur umum itu di antaranya ada di Jakarta, Bandung, Bogor, Solo, Surabaya, hingga Denpasar.

Lewat dapur umum ini, Kemensos mendistribusikan tambahan protein dan vitamin D bagi tenaga kesehatan, tenaga operasional pendukung PPKM Darurat hingga masyarakat umum yang tengah melakukan isolasi mandiri.  

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait