URedu

Hindari Bullying Terjadi Lagi, Ganjar Perbaiki Sistem Pendidikan di Jateng

Nunung Nasikhah, Selasa, 18 Februari 2020 16.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hindari Bullying Terjadi Lagi, Ganjar Perbaiki Sistem Pendidikan di Jateng
Image: Ganjar Pranowo. (Instagram @humas.jateng)

Semarang – Kasus bullying yang menimpa siswi SMP di Kabupaten Purworejo berinisial CA membuat banyak pihak berbenah diri.

Begitu pula dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Selasa (18/2/2020) mengatakan bahwa pihaknya tak ingin kasus serupa kembali terjadi.

"Saya tidak ingin ini (kasus bullying) terulang, maka semua sistem pendidikan sekarang kami tinjau dan perbaiki," katanya di Semarang, dikutip dari Antara.

Menurutnya, terjadinya kasus bullying tersebut merupakan momentum bagi pihaknya untuk berbenah. Terutama soal sistem pendidikan yang sudah ada.

Baca juga: Sepakat dengan Netizen, Ganjar Dukung Pelaku Bullying Dihukum Wajib Militer

Dari kasus tersebut, Ganjar mengaku mendapatkan banyak kritik dan saran dari banyak elemen di masyarakat.

"Ada yang menyarankan agar siswi korban perundungan di Purworejo tidak dimasukkan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) dan lebih baik membuat sekolah inklusi, ada juga yang mengkritisi soal SLB yang ada saat ini," terangnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga fokus dalam penangangan pelaku bullying terlebih karena mereka masih tergolong di bawah umur.

Selain memberikan pendampingan kepada korban, Ganjar juga diminta untuk memberikan perhatian lebih pada para pelaku.

Baca juga: Berkebutuhan Khusus, Siswa Korban Bullying di Purworejo Disarankan Pindah Sekolah ke SLB

"Tiga pelaku ini juga anak-anak, tidak boleh dibiarkan. Ternyata cerita di keluarganya luar biasa maka keluarganya juga kami beritahu, juga sekolahnya. Guru di sana juga harus tahu psikologi anak kemudian bagaimana dia bisa memperbaiki situasi ini agar dalam menyelenggarakan pendidikan bisa sesuai dan bertanggung jawab," tuturnya.

Di samping itu, korban juga akan terus mendapatkan pendampingan. Bahkan rencananya, dalam waktu dekat korban akan menjalani psikotes dan tes kecerdasan saat kondisinya sudah membaik.

"Korban akan dilakukan pendampingan-pendampingan, nanti akan ada psikotes, kira-kira anak ini nanti akan sekolah di mana. Kami coba dampingi sehingga ia nyaman. Saya juga minta kepada Purworejo, coba nanti dibantu anak ini sekaligus kita jadikan satu laboratorium untuk menyelesaikan persoalan-persoalan senada," ucap Ganjar.

Ganjar juga menyatakan apresiasinya terhadap langkah Pengurus Wilayah Muhammadiyah yang telah mengirim surat dan mengeluarkan pernyataan serta minta maaf dan berkomitmen akan melakukan perbaikan.

Baca juga: Ngobrol Bareng Deddy Corbuzier, Ganjar Pranowo Akui Nonton Video Porno

"Saya kira ini baik, ya, tapi sekali lagi saya ingin ini tidak terulang maka sudah semua sistem kami tinjau dan perbaiki," tegasnya.

Sebagai informasi, kasus bullying yang menimpa CA ini mulai ramai dibicarakan dari postingan akun Twitter @black_valley1 pada Rabu (12/2/2020) sekitar pukul 18.22.

Dalam video tersebut tampak korban ditendang berkali-kali oleh ketiga pelaku di dalam sebuah kelas hingga menangis. Tak hanya itu. Tiga siswa itu pun bergantian memukuli korban dengan tangan, sapu, dan bahkan tongkat.

Korban tampak kesakitan hingga menangis. Namun ketiga pelaku justru tertawa melihat reaksi korban. Kasus tersebut saat ini telah ditangani oleh kepolisian setempat.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait