Iko Uwais Lapor Balik Desainer Interior Terkait Dugaan Penganiayaan
Jakarta - Aktor Iko Uwais melaporkan balik seorang desainer interior berinisial RR atau Rufi ke Polda Metro Jaya pada Selasa, 14 Juni 2022.
Melalui kuasa hukumnya, Leonardus Sagala mengatakan, laporan Iko Uwais itu terkait dugaan penganiayaan dan pencemaran nama baik.
Sementara berdasarkan keterangan versi Iko Uwais, Rudi yang diduga melakukan penganiayaan terlebih dahulu, hingga suami Audy Item itu mengalami beberapa luka memar dan harus menjalani visum di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Kami melaporkan ke Polda Metro Jaya mulai membuat LP itu pukul 12 lewat. Pelaporan ini karena klien kami memutuskan untuk menggunakan haknya demi mempertahankan haknya atas adanya perbuatan yang dilakukan Rudi dan istrinya yang merugikan klien kami," kata Leonardus dalam konferensi pers di kawasan Wijaya, Jakarta Selatan.
Iko Uwais melaporkan Rudi dengan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dan Pasal 310 dan 311 KUHP tentang Pencemaran Nama Baik.
Sebelumnya, desainer interior bernama Rudi terlebih dahulu melaporkan Iko Uwais dan Firmansyah ke Polres Metro Bekasi Kota pada Sabtu (11/6/2022).
Laporan Rudi terhadap Iko Uwais dan Firmansyah teregistrasi dengan nomor LP/B/1737/VI/2022/SPKT: Sat Reskrim/Polres Metro Bekasi Kota/Polda Metro Jaya.
Dari laporan tersebut, diceritakan mulanya Iko Uwais menggunakan jasa Rudi sebagai desain interior untuk membangun rumahnya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Hanya saja Iko Uwais baru membayar setengah harga, sedangkan kesepakatan awal seharusnya membayar Rp 300 juta.
Kemudian, Rudi menagih sisa pembayaran dan mengirimkan invoice melalui WhatsApp kepada Iko Uwais. Namun, Rudi tidak mendapatkan respon dari Iko Uwais.
Kemudian Rudi bersama istrinya tengah melintas di depan rumah Iko Uwais, pemeran 'The Raid' yang melihat sang desainer di dalam mobil itu pun langsung memanggilnya.
Iko Uwais dan Firmansyah pun lamgsung menghampiri Rudi bersama sang istri. Dari situ lah terjadi percekcokan yang berujung pada dugaan penganiayaan.