URnews

Imbas Harga BBM Naik, BI Perkirakan Inflasi 2022 Tembus 6 Persen

Nivita Saldyni, Kamis, 22 September 2022 18.24 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Imbas Harga BBM Naik, BI Perkirakan Inflasi 2022 Tembus 6 Persen
Image: Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/9/2022). (YouTube Bank Indonesia)

Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tahun 2022 bakal melampaui angka enam persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut hal ini merupakan dipengaruhi oleh penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan peningkatan tarif angkutan.

"Secara keseluruhan kenaikan harga BBM bersubsidi dan tarif angkutan umum, meski kenaikan tarif angkutan belum semuanya, akan menambah inflasi IHK 1,8-1,9 persen pada 2022 sehingga menjadi sedikit lebih tinggi dari enam persen," ujar Perry dalam konferensi pers pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan September di Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Perry menjelaskan, kenaikan harga BBM dan tarif angkutan ini akan memberikan dampak langsung dan tak langsung terhadap inflasi. Hasil Survei Pemantauan Harga (SPH) BI menunjukkan dampak langsungnya akan membuat inflasi bulan ini diperkirakan mencapai 5,89 persen (yoy). Sementara dampak tak langsungnya (second round impact), akan terjadi kenaikan harga-harga barang lainnya.

"Penelitian Bank Indonesia menunjukkan dampak second round ini kurang lebih akan berlangsung sekitar tiga bulan," jelas Perry.

"Setelah bulan-bulan itu kenaikan inflasinya tidak akan besar dan tentu saja akan semakin melandai," imbuhnya.

Oleh karenanya menurut Perry berbagai langkah pengendalian inflasi harus dilakukan, baik dari sisi pasokan maupun permintaan. Dari sisi pasokan, Perry mengaku pihaknya sudah melakukan berbagai langkah sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Bersama pemerintah, bank sentral sudah melakukan GNPIP di sekitar 18 daerah dan dengan pemerintah daerah juga mengendalikan tidak hanya inflasi pangan tapi juga tarif-tarif angkutan," kata Perry.

"Harapannya tentu saja inflasi kenaikannya bisa lebih terkendali dan semoga memang meskipun akan sedikit lebih tinggi dari enam persen tentu itu adalah puncaknya dan akan menurun," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait