URnews

Indonesia Kembali Terima 1,3 Juta Vaksin COVID-19 AstraZeneca

Kintan Lestari, Sabtu, 8 Mei 2021 15.37 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Indonesia Kembali Terima 1,3 Juta Vaksin COVID-19 AstraZeneca
Image: Indonesia kembali kedatangan 1,3 juta vaksin AstraZeneca pagi ini, Sabtu (8/5/2021). (RYIADHY/INFOPUBLIK/KOMINFONEWSROOM/DJIKP/KEMKOMINFO)

Jakarta - Pagi ini (8/5/2021) Indonesia kembali menerima vaksin COVID-19 tahap ke-12.

Vaksin COVID-19 yang tiba hari ini adalah vaksin AstraZeneca dengan jumlah 1.389.600 juta dosis vaksin dari COVAX Facility.

Dengan demikian, maka telah terdapat 6.410.500 juta dosis vaksin dari COVAX Facility di Indonesia.

1,3 juta vaksin yang hari ini tiba dibawa menggunakan pesawat angkut Qatar Airlines yang dikemas dalam 13.896 karton kecil dan kemudian dikemas ke dalam 10 (sepuluh) wooden pallet ukuran masing masing 157 cm x 120cm x 157cm. 

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menyampaikan hingga saat ini pemerintah Indonesia telah mengamankan 75.910.500 juta dosis vaksin. Rinciannya yakni Sinovac 68.500.000 dosis, AstraZeneca COVAX 6.410.500 dosis, dan Sinopharm 1 juta dosis.

Menteri 58 tahun itu sangat mengapresiasi dukungan GAVI, WHO, CEPI, dan melalui kemitraan dengan UNICEF, COVAX Facility yang terus berupaya untuk memenuhi komitmen dan kebutuhan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara.

“Pada 17 Mei nanti, bersama Menteri Kesehatan Ethiopia, Menteri Pembangunan Internasional Kanada, saya akan memimpin Pertemuan COVAX AMC Engagement Group, untuk membahas situasi terkini upaya pemenuhan vaksin setara bagi semua negara”, kata Menlu Retno dalam siaran pers yang diterima Urbanasia, Sabtu (8/5/2021).

Berdasarkan laporan WHO, kawasan Asia Tenggara yang mencakup India, Indonesia, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Maldives, Timor Leste, Myanmar dan Bhutan, mengalami kenaikan kasus tertinggi, yaitu sebesar 19%, terutama di India. 

Dengan kenaikan ini, tercatat sebanyak 47% kasus baru dunia berada di Asia Tenggara selama kurun waktu satu minggu sampai 2 Mei 2021.

Laporan tersebut pun menurut Retno bisa jadi pengingat bahwa penyebaran virus COVID-19 masih terjadi. Maka dari itu, kita harus tetap waspada.

“Setiap dari kita dapat menjadi bagian dari ikhtiar untuk mencegah peningkatan penyebaran virus COVID-19, yaitu dengan terus mematuhi protokol kesehatan, bukan saja untuk melindungi kita sendiri, namun juga melindungi orang-orang sekitar yang kita cintai," tutup Retno.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait