URstyle

Sama-sama Aman Digunakan, Ini Bedanya Vaksin Astrazeneca dan Sinovac

Kintan Lestari, Rabu, 5 Mei 2021 17.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sama-sama Aman Digunakan, Ini Bedanya Vaksin Astrazeneca dan Sinovac
Image: Vaksin AstraZeneca yang dikembangkan Inggris. (31/10/2020). (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/pri.)

Jakarta - Untuk mempercepat tercapainya herd immunity, Indonesia akan menggunakan beberapa jenis vaksin, salah satunya adalah vaksin Astrazeneca.

Meski di beberapa negara Eropa sebelumnya muncul masalah terkait pembekuan darah karena vaksin ini, namun setelah diperiksa lebih lanjut vaksin ini aman digunakan.

Itu terbukti dari dirilisnya surat Izin Penggunaan Darurat (EUA) yang dikeluarkan Badan POM dan WHO Emergency Use Listing.

dr Prima Yosephine, Plt Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, menyatakan ada sedikit perbedaan antara vaksin Sinovac dan Astrazeneca.

Perbedaan tersebut ada di interval pemberian dosis pertama dan kedua. Interval vaksin COVID-19 Sinovac adalah 28 hari, sementara Astrazeneca intervalnya 12 minggu.

"Agak berbeda dengan vaksin Sinovac yang kita pakai, pemberian vaksin Astrazeneca ini intervalnya adalah 12 minggu. Efektivitasnya 77,2 persen setelah pemberian dua dosis," ujar Prima di media briefing Persiapan Vaksin Astrazeneca sore tadi (5/5/2021).

Terkait keamanannya, Prima menyatakan vaksin ini aman digunakan berdasarkan laporan dari European Medicines Agency (EMA).

Produk vaksin Astrazeneca sendiri sudah mencantumkan peringatan kehati-hatian penggunaan vaksin pada orang dengan trombositopenia dan gangguan pembekuan darah.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) memang mungkin dialami penerima vaksin, namun gejalanya tergolong ringan, seperti demam dan pegal-pegal.

Untuk komponennya, Prima menyatakan vaksin Astrazeneza bebas dari bahan pengawet.

"Vaksin ini bebas dari bahan pengawet. Dan semua berasal dari bahan utama maupun bahan tambahan yang baik. Tidak ada yang berasal dari binatang atau manusia. Semua merupakan bahan produk farmasetika," pungkas Prima. 

Untuk manajemen vaksinnya sendiri, dikatakan Prima cara pemberiannya tidak jauh beda dengan Sinovac, yakni sebagai berikut:
- Suhu penyimpanan vaksin 2-8°Cm jadi tidak boleh disimpan di freezer
- Vaksinnya tidak perlu diencerkan
- Disuntikkan secara intramuscular juga

"Sampai kemarin, sudah sudah 1.010.711 juta dosis vaksin Astrazeneca yang kita pakai," pungkas Prima.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait