Industri Bollywood Mati Suri? Ini Jawaban Pegiat dan Penikmat Film India

Jakarta - Salah seorang bintang Bollywood terbesar, Akshay Kumar menilai jika film-film Bollywood 'telah mati' dan sepi peminat.

"Film tidak berfungsi - ini salah kami, ini salah saya," kata Akshay Kumar kepada wartawan bulan lalu setelah film barunya 'Raksha Bandhan' merosot di box office.
 
"Saya harus melakukan perubahan, saya harus mengerti apa yang diinginkan penonton. Saya ingin membongkar cara berpikir saya tentang film seperti apa yang harus saya lakukan," lanjutnya dikutip Reuters, Kamis (1/9/22).

Memang waktu telah berubah dan Bollywood, pilar budaya India modern, kehilangan daya pikatnya. 

Munculnya layanan streaming seperti Netflix dan Amazon Prime selama pandemi COVID-19 telah berkonspirasi dengan meningkatnya kelelahan Bollywood di kalangan generasi muda yang melihat banyak filmnya ketinggalan jaman dan ketinggalan zaman. 

Dari 26 film Bollywood yang dirilis tahun ini, 20 hingga 77 persen dinyatakan gagal, dan didefinisikan sebagai kehilangan setengah atau lebih dari investasi mereka, menurut situs web Koimoi, yang melacak data industri. 

Angka tersebut hampir dua kali lipat tingkat kegagalan pada 2019 yang mencapai 39 persen, sebelum pandemi menghantam dan memaksa ratusan juta warga India menahan diri pergi ke bioskop, yang selama berpuluh-puluh tahun menjadi sumber pendapatan utama Bollywood.

Christina Sundaresan, seorang ibu dari dua remaja perempuan di Mumbai, biasanya nonton di biosko minimal sekali sepekan sebelum pandemi. Sekarang, dia jarang melakukannya.

"Mereka oke-oke saja untuk dinikmati ketika Anda ingin tertawa tetapi saya tak akan pergi ke bioskop untuk menontonnya," kata dia.

"Anak-anak perempuan saya dulu selalu ikut menonton, tetapi sekarang mereka tidak tertarik. Mereka lebih suka menyaksikan pertunjukan dan serial Korea di platform-platform streaming ini," katanya.