URsport

Inggris Masih Dihantui Adu Penalti

Rezki Maulana, Selasa, 13 Juli 2021 08.38 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Inggris Masih Dihantui Adu Penalti
Image: Inggris jelek betul di adu penalti (Twitter @Euro2020)

London - Inggris gagal menjuarai Piala Eropa setelah dikalahkan Italia di laga final lewat adu penalti. Kembali The Three Lions diteror hantu masa lalu, yakni babak tos-tosan.

Italia dan Inggris beradu di Wembley, Senin (12/7/2021) dini hari WIB. Italia memang lebih difavoritkan untuk juara meski Inggris berstatus tuan rumah.

Inggris malah mengejutkan ketika unggul duluan pada menit kedua lewat gol Luke Shaw. Italia yang dikagetkan gol cepat kemudian balik menekan pertahanan Inggris dan berkali-kali mendapatkan peluang.

Gawang Inggris akhirnya jebol juga setelah Leonardo Bonucci membuat gol penyama kedudukan di menit ke-62. Skor 1-1 bertahan hingga 120 menit laga usai karena tidak ada gol tambahan.

Adu penalti harus dilakukan untuk mencari pemenangnya. Pada drama adu penalti, Inggris sempat unggul 2-1 sebelum tiga penendang terakhir mereka gagal menunaikan tugasnya, yakni Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka.

Setelah tembakan Saka dibendung Gianluigi Donnarumma, Italia akhirnya resmi jadi juara Eropa dan Inggris lagi-lagi harus gigit jari karena gagal di adu penalti.

Nyatanya adu penalti memang masih jadi hantu untuk Inggris sejak lama. Dikutip ESPN, Inggris jadi tim dengan rasio kesuksesan penalti terburuk di Piala Dunia/Piala Eropa, yakni 22 persen atau cuma dua dari sembilan kesempatan adu penalti.

Dua kemenangan itu didapat dari Kolombia pada 16 besar Piala Dunia 2018 dan Spanyol di perempatfinal Piala Eropa 1996, Selain itu, Inggris selalu gagal di tujuh adu penalti ajang besar.

Inggris lebih banyak jadi pecundang seperti kekalahan dari Jerman di semifinal Piala Eropa 1996 dan dari Jerman Barat di Piala Dunia 1990.

Sebenarnya ada satu adu penalti yang dimenangi Inggris, ketika bertemu Swiss di perebutan tempat ketiga UEFA Nations League 2019 dengan skor 6-5. Tapi, gengsi turnamen itu belum sebesar Piala Dunia dan Piala Eropa.

"Ini semua murni di tangan saya. Saya memutuskan penendang penalti berdasarkan apa yang telah mereka lakukan dalam latihan, dan tidak ada yang berdiri sendiri," ujar manajer Inggris Gareth Southgate yang dikutip dari Guardian.

"Kami menang bersama sebagai sebuah tim, dan itu tanggung jawab kami semua karena tidak bisa memenangkan pertandingan malam ini. Namun soal penalti, panggillah saya. Itu tanggung jawab sepenuhnya ada pada saya," sambungnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait