Ingin Buat Video Pendek? Yuk, Cari Inspirasi dari 3 Video Pendek Ini!

Jakarta - Urbanasia bersama Telkomsel mengajak para content creator untuk menyalurkan bakat dengan membuat sebuah video atau film pendek dalam 'Telkomsel URvideo competition 2020'.

Secara umum video atau film pendek memiliki pengertian sebagai salah satu bentuk karya paling simple dan paling kompleks yang memiliki durasi di bawah 60 menit, dan relatif memerlukan biaya yang lebih murah.

Meski begitu, video atau film pendek harus tetap menyiapkan materi dengan sebaik-baiknya. Idealnya, materi video atau film pendek haruslah singkat, padat, dan lugas.

Kamu perlu berpikir secara matang mengenai durasi karena merupakan salah satu faktor penting dalam pembuatan video atau film pendek.

Namun, batas maksimal video atau film pendek biasanya tergantung syarat dari festival yang menetapkan aturan durasi maksimal.

Nah, merujuk pada tema dari kompetisi ini, berikut deretan film atau video pendek yang bisa kamu jadikan inspirasi untuk ikut 'Telkomsel URvideo competition 2020'.

1. 'TELOR CEPLOK' (2020)

Video 'Telor Ceplok' karya Edward Suhadi memiliki pesannya sangat mengena, yaitu cukup jangan panic buying.

'Telor Ceplok' menggambarkan bahwa panic buying bukan soal orang susah makan, tapi soal membuat suasana keruh yang berbuntut panjang ke mana-mana. Padahal makan sama telor ceplok udah bikin merem melek.

2. 'BENDERA' (2016)

'BENDERA' bercerita tentang kenangan perjuangan Eka ketika menjadi pengibar bendera saat peringatan hari Sumpah Pemuda di sekolahnya pada 2005 silam.

Kala itu, Eka yang ditugaskan membawa bendera untuk sekolahnya, dihadang oleh preman di sekitar rumahnya.

Preman tersebut kemudian mencuri bendera yang dibawa Eka. Tak terima, Eka pun berusaha merebutnya kembali yang mengakibatkan perkelahian antara dia dan preman tersebut.

Berlatar belakang Padang, Sumatera Barat, film pendek 'BENDERA' diproduksi oleh HI Production.

Film ini diharapkan dapat meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia.

3. 'NILAI' (2018)

Pancasila merupakan pedoman bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam berperilaku.

Sejatinya masyarakat Indonesia senantiasa mengamalkan nilai dari setiap butir-butir pancasila demi mewujudkan kehidupan yang tertib dan berbudi pekerti.

Hal itulah yang ingin diangkat dari film pendek karya Pijar Production tersebut.

Film pendek yang ditulis oleh Ega Prakarsa itu, bercerita tentang seorang mahasiswa bernama Lambert yang sering mencontek atau meminta jawaban pada mahasiswa lain saat ujian.

Namun, seorang mahasiswa bernama Daryl enggan memberikan jawabannya pada ia Lambert dan menulis pesan 'jangan mencontek'.

Tak terima, Lambert memutuskan untuk 'memberi pelajaran' pada Daryl. Akibat dari kejadian itu, Lambert pun dikeluarkan dari kampusnya.

Dari situ ada sebuah kejadian yang kemudian mampu mengubah sifat Lambert.