URtainment

Ini 4 Sejarah April Mop yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Itha Prabandhani, Rabu, 1 April 2020 11.52 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ini 4 Sejarah April Mop yang Mungkin Belum Kamu Ketahui
Image: istimewa

Jakarta - Urbanreaders pasti familiar kan, dengan April Fools’ Day yang terjadi setiap tanggal 1 April? Pada hari ini, orang-orang membuat lelucon, prank, atau menyebarkan berita bohong, dengan tujuan ngerjain orang lain. 

Lalu, sesudah melakukan hal itu, orang akan meneriakkan “April Fools!” kepada “si korban”.

Tradisi ngerjain orang lain pada saat April Fools’ Day sudah dilakukan sejak berabad-abad lalu loh, guys. Banyak negara di dunia terus melestarikan kebiasaan membuat lelucon ini demi hiburan.

Sebenarnya, apa sih yang mulanya memunculkan ide untuk melakukan kekonyolan ini? Ada beberapa pendapat seputar hal ini, guys. Yuk, disimak!

1. Pergantian Kalender

Beberapa ahli sejarah memperkirakan bahwa tradisi April Fools dimulai pada tahun 1582 di Perancis. Pada waktu itu, terjadi perubahan penggunaan kalender, dari kalender Julian ke kalender Gregorian.

Kalender Julian digunakan pada masa kekuasaan Julius Caesar sejak tahun 46 SM. Dikabarkan, terjadi kesalahan penghitungan sebanyak 11 menit dalam pergerakan matahari, sehingga kalender ini tidak tepat dengan perubahan musim.

Akibat kesalahan penghitungan tersebut, hari raya Paskah juga jatuh tidak tepat setiap tahunnya. Karena itu, Paus Gregorius XIII, mengeluarkan kalender Gregorian sebagai pengganti kalender Julian, agar hari raya Paskah jatuh pada waktu yang semestinya.

Di dalam kalender Julian, tahun baru terjadi pada sekitar tanggal 1 April. Namun, sesudah digunakannya kalender Gregorian, tahun baru terjadi pada tanggal 1 Januari. 

Ada banyak orang ketinggalan informasi mengenai perubahan kalender ini, dan tetap merayakan tahun baru pada akhir bulan Maret hingga awal bulan April. Karena tindakan mereka yang dianggap konyol, mereka akhirnya disebut sebagai April Fools. 

Sebagai ejekan, punggung mereka akan ditempeli kertas bertuliskan “Poisson d’avril” atau dalam bahasa Inggrisnya “April Fish”, sebuah ungkapan untuk menggambarkan orang yang mudah tertipu.

2. Hilaria

Selain menghubungan dengan perubahan kalender, para ahli sejarah juga menghubungkan budaya April Fools’ Day dengan festival Hilaria, yang berarti kesenangan dalam bahasa Latin. 

Pada zaman Romawi Kuno, festival ini diadakan di sekitar akhir bulan Maret, di mana orang-orang akan memakai kostum dan topeng dan mengolok-olok orang lain. Konon, tradisi ini terinspirasi oleh kisah dewa-dewa mesir kuno, yaitu Isis, Osiris, dan Seth.

3. Tanda Mulai Musim Semi

Sementara itu, teori lain mengatakan bahwa April Fools’ Day berhubungan dengan pertanda datangnya musim semi di bagian bumi sebelah utara, yaitu sekitar tanggal 20 Maret. 

Pada masa awal musim semi, terjadi fenomena alam di mana lamanya siang dan malam akan sama. Fenomena ini disebut sebagai cara alam semesta “menipu” manusia dengan cuaca yang berubah-ubah. 

4. Berburu Burung Tekukur

Tradisi April Fools’ Day di Scotlandia sudah berlangsung sejak abad ke-18, di mana dilakukan perayaan selama dua hari berturut-turut.

Pada hari pertama, dilakukan perayaan “hunting the gowk” atau berburu burung tekukur. “Gowk” adalah kata lain dari “cuckoo” atau burung tekukur, kata yang biasanya dipakai untuk menggambarkan orang yang tolol. 

Pada hari ini, orang-orang kena prank dengan disuruh melakukan hal-hal yang konyol atau dibohongi untuk melakukan sesuatu.

Lalu, pada hari ke-dua, dilakukan perayaan “taillie day”, yang berasal dari kata “tail” atau ekor. Pada hari ini, orang-orang menempelkan kertas bertulisan seperti “silakan tendang aku” di bagian belakang orang lain, layaknya sebuah ekor.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait