URtech

Internet Starlink Punya Elon Musk Tersedia di 32 Negara, Termasuk Indonesia?

Shinta Galih, Selasa, 17 Mei 2022 12.11 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Internet Starlink Punya Elon Musk Tersedia di 32 Negara, Termasuk Indonesia?
Image: Starlink (Source: SpaceX)

Jakarta -- Layanan internet satelit milik perusahaan Elon Musk sudah bisa dinikmati di 32 negara. Apakah Indonesia menjadi salah satunya?

Lewat akun Twitternya, SpaceX tidak menyebutkan 32 negara yang sudah menyediakan layanan Starlink. Pun begitu, ada tautan yang diberikan untuk melihat negara mana saja yang bisa mendapatkan layanan tersebut.

Pantauan Urbanasia, Starlink baru tersedia di sebagian Amerika Serikat, Meksiko dan beberapa negara di Amerika Latin. Layanan tersebut juga tersedia di Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, Polandia, Italia dan beberapa negara di Eropa serta Australia.

1652763908-Starlink-Map.jpegSumber: Starlink baru tersedia di sebagian Amerika Serikat, Meksiko dan beberapa negara di Amerika Latin. Layanan tersebut juga tersedia di Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, Polandia, Italia dan beberapa negara di Eropa serta Australia (Foto: Starlink)

Sayangnya Starlink belum tersedia di Tanah Air. Namun kala kursor diarahkan ke Indonesia, layanan tersebut baru akan ada di 2023.

Masyarakat di Indonesia dapat memesan layanan lewat situs Starlink.com. Pendaftar akan diminta uang deposit sebesar US$ 99 atau  Rp 1,4 juta.

Sementara untuk menggunakan layanan ini, Starlink menyediakan starter kit internet satelitnya seharga US$599 atau Rp 7,3 juta dengan biaya bulanan sebesar US$110 atau Rp 1,6 juta.

Sedikit informasi, Starlink menyediakan internet broadband berkecepatan tinggi dengan latensi rendah di seluruh dunia. Menggunakan satelit canggih di orbit rendah, Starlink memungkinkan panggilan video, game online, streaming, dan aktivitas kecepatan data tinggi lainnya yang secara historis tidak mungkin dilakukan dengan internet satelit.

Pengguna dijanjikan bisa mendapatkan kecepatan unduh antara 100 Mb/s dan 200 Mb/s dan latensi serendah 20 md di sebagian besar lokasi.

Internet Starlink bekerja dengan mengirimkan informasi melalui ruang hampa udara, di mana ia bergerak jauh lebih cepat daripada kabel serat optik dan dapat menjangkau lebih banyak orang dan tempat.

Sementara sebagian besar layanan internet satelit saat ini berasal dari satelit geostasioner tunggal yang mengorbit planet ini sekitar 35.000 km, Starlink adalah konstelasi beberapa satelit yang mengorbit planet lebih dekat ke Bumi, sekitar 550 km, dan mencakup seluruh dunia.

"Karena satelit Starlink berada di orbit rendah, waktu data bolak-balik antara pengguna dan satelit – juga dikenal sebagai latensi – jauh lebih rendah dibandingkan dengan satelit di orbit geostasioner. Hal ini memungkinkan Starlink untuk memberikan layanan seperti game online yang biasanya tidak mungkin dilakukan pada sistem broadband satelit lainnya,” jelas pihak Starlink di situs resminya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait