URsport

Jabatan Manajer Timnas Indonesia U-19 Diperjualbelikan, Benarkah?

Rezki Maulana, Senin, 21 Desember 2020 21.57 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jabatan Manajer Timnas Indonesia U-19 Diperjualbelikan, Benarkah?
Image: Ada isu jual beli jabatan manajer Timnas Indonesia U-19. (twitter @YAHOO_ID)

Jakarta - Isu tak sedap menerpa lagi di persepakbolaan nasional. Kabarnya jabatan manajer Timnas Indonesia U-19 diperjuabelikan dengan mahar Rp 1 miliar!

Kabar ini awalnya dihembuskan oleh wartawan senior Joseph Erwiyantoro, yang terkenal kritis ke PSSI. Dalam penuturannya, ada tokoh sepakbola Sumatera Selatan yang mantan manajer Sriwijaya FC Dodi Reza Alex Noerdin, yang berniat jadi manajer Timnas U-19.

Dodi ditawarkan posisi itu oleh Djoko Purwoko, sebagai makelar yang meminta dana Rp 1 miliar rupiah yang diberikan dalam bentuk dolar singapura bernilai 100 ribu.

Dodi lantas memberikannya itu kepada Djoko dan kwitansi penerimaan dana tersebut lantas viral di media sosial. Ada juga nama Achmad Haris selaku pihak yang memberikan dana. Haris adalah orang dekat Dodi sekaligus mantan sekum Sriwijaya FC.

Sebelum kabar ini rama, Dodi bahkan sudah empat kali bertemu dengan pihak PSSI, termasuk Ketua Umum Mochamad Iriawan. Pertemuan itu dilangsungkan di Restoran Hurricane's Grill, Jakarta.

Pada pertemuan ketiga itulah, nominal Rp 1 miliar disepakati dan akhirnya diberikan pada pertemuan keempat di Kantor PSSI, FX Mall, Sudirman, Jakarta. Nah, yang jadi masalah adalah dana tersebut sudah digunakan oleh PSSI sementara Dodi belum juga diresmikan jadi manajer timnas U-19.

Hal ini kemudian yang jadi ramai di media sosial karena kabarnya uang itu untuk menutupi operasional pelatih Timnas U-19 Shin Tae-yong. Padahal PSSI sebenarnya sudah mendapat dana sekitar Rp 50 miliar dari Kemenpora untuk persiapan tampil di Piala Dunia U-20 2021.

Sayangnya, dana itu kabarnya tidak cukup dan tercium adanya penyalahgunaannya, yang juga menyangkut Menpora Zainudin Amali. Publik pun ramai-ramai meminta Menpora dan Ketum PSSI menjelaskan secara gamblang soal isu ini.

Bahkan Mochamad Iriawan diminta untuk dinon-aktifkan sementara dari jabatannya, selama penyelidikan berlangsung. Terkait isu jual-beli jabatan manajer, pihak PSSI lantas menanggapinya dengan santai.

"Biasanya isunya sampai puluhan miliiar, tumben ini hanya Rp 1 miliar. Sudah puluhan tulisan tentang masalah seperti ini beredar. Kami tidak pernah menanggapinya. PSSI sudah biasa dengan isu seperti ini. Jadi tidak butuh ada penjelasan dari kami," kata Yunus Nusi dalam keterangannya di situs federasi.

Sementara itu, PSSI berencana akan memanggil Djoko Purwoko dan Achmad Harris untuk dimintai keterangan soal isu panas ini. Djoko sekaligus Haris membantah keras telah jadi makelar untuk jabatan tersebut.

"Sekarang gini, ya, yang tertera di kuitansi itu apa tulisannya? Itu tiket Piala Dunia dan cuma sekadar bisnis. Apa salah kalau mau berbisnis?" ujar Haris.

"Saya tidak tahu apa-apa soal isu yang lain. Sekarang tinggal dilihat saja apa itu keterangan di kuitansinya," sambungnya.

"Mungkin saya orang yang dipandang tegak lurus, jadi dicari-cari nama saya. Ini mungkin juga politik yang tidak suka PSSI," timpal Djoko.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait