URnews

Jadi Barang Bukti Teroris Poso, Satgas Amankan Senjata Api dan Bom

Elga Nurmutia, Minggu, 19 September 2021 14.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jadi Barang Bukti Teroris Poso, Satgas Amankan Senjata Api dan Bom
Image: Irjen Polisi Rudy Sufahriadi bersama jajaran TNI-Polri. (Foto: PMJ News)

Jakarta - Upaya pencarian sisa Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso dipimpin oleh Irjen Polisi Rudy Sufahriadi akhirnya membuahkan hasil dalam waktu kurang dari sebulan.  

Rudy Sufahriadi yang kembali dipercaya Kapolri memimpin Polda Sulawesi Tengah untuk kedua kali Agustus lalu, menunjukan keseriusannya terkait pencarian sisa DPO teroris Poso tersebut. 

Dua DPO teroris Poso tewas tertembak dalam baku tembak, yakni Ali Ahmad alias Ali Kalora seorang pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Baca Juga : Fakta-fakta Tewasnya 2 Teroris Poso, Ali Kalora dan Jaka Ramadhan

Irjen Polisi Rudy Sufahriadi mengatakan, ada kejadian kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan DPO teroris Poso di Desa Astina Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong ini diketahui Sabtu 18 September 2021, pukul 18.00 WITA.

"Akibat kontak tembak tersebut telah tertembak dua DPO teroris Poso atas nama Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Ikrima alias Jaka Ramadhan alias Rama dalam kondisi meninggal dunia di TKP," ujar Rudy kepada awak media, Minggu (19/9/2021).

Rudy juga menegaskan, Satgas Madago Raya juga telah mengamankan barang bukti, yakni satu pucuk senjata api laras panjang jenis M.16 yang diduga milik Ali Kalora, dua buah ransel, satu buah bom Tarik, satu buah buah bom bakar dan lainnya. 

Baca Juga : 5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris Pegawai Kimia Farma

"Dengan ditangkapnya 2 DPO teroris Poso, maka sisa DPO teroris Poso tinggal 4 orang, diharapkan kepada sisa DPO teroris Poso untuk segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas terukur apabila bertemu di lapangan," ucap Kapolda Sulteng.

Kejadian yang menewaskan dua DPO MIT Poso, Satgas Madago Raya ini tinggal melakukan pencarian empat orang anggota lainnya. Anggota tersebut yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Rukli, dan Suhardin alias Hasan Pranata.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait