Jadi Pj Gubernur DKI, Heru Budi Diperintahkan Jokowi Atasi Macet dan Banjir

Jakarta - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono terpilih sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Anies Baswedan pada 16 Oktober mendatang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta Heru mengatasi persoalan di DKI Jakarta, utamanya soal kemacetan dan banjir. 

"Kemarin sudah saya sampaikan kepada Pak Heru, utamanya persoalan utama di DKI Jakarta, macet, banjir harus ada progres perkembangan yang signifikan," ujar Jokowi kepada wartawan di Istana Negara Jakarta, Senin (10/10/2022). 

Jokowi menjelaskan, penunjukkan Heru bukan tanpa alasan. Ia mengaku sudah kenal lama dan tahu rekam jejak Heru. Jokowi juga menilai Heru punya kemampuan komunikasi yang baik dengan berbagai pihak. 

"Saya kan udah kenal Pak Heru lama sekali, sejak jadi wali kota di DKI. Kemudian waktu memegang badan keuangan saya tahu betul rekam jejak (Heru) secara bekerja, kapasitas, kemampuan, saya tahu semuanya," ungkap Jokowi.

"Sehingga kami harapkan nanti ada percepatan-percepatan, termasuk yang berkaitan dengan tata ruang," sambungnya.

Dilansir dari Antara, Heru ditetapkan sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta dalam Rapat Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (7/10/2022). Heru terpilih setelah menyingkirkan dua kandidat lain, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah dan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bachtiar.

Heru menjabat sebagai Kasetpres sejak 2017. Sebelum itu, Heru pernah menjabat Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri (Kabiro KDH dan KLN) serta Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakarta Utara di tahun 2013. Tahun 2014, Heru menjabat Wali Kota Jakarta Utara saat Jokowi jadi Gubernur DKI Jakarta.  

Kemudian tahun 2015, Heru menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD). Saat itu ia dipercaya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang jadi Gubernur DKI Jakarta untuk mengurus normalisasi Waduk Pluit.