URstyle

Jadi Sorotan, Ini 5 Alasan Harga Lobster Mahal

Shelly Lisdya, Jumat, 27 November 2020 13.28 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jadi Sorotan, Ini 5 Alasan Harga Lobster Mahal
Image: Ilustrasi lobster. (istockphoto)

Jakarta - Urbanreaders pasti tahu kan jika lobster menjadi komoditas unggulan di Indonesia. Ya, per gramnya saja lobster bisa dihargai cukup mahal, bahkan bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Mungkin ini alasan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengekspor benih lobster kepada perusahaan Amerika Serikat, namun saat ini Edhy telah ditetapkan sebagai tersangka yang diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor banih lobster.

Namun, kenapa lobster bisa dihargai sangat mahal?

Dari laporan Business Insider, harga lobster dengan berat 226 hingga 453 gram dibandrol dengan harga Rp 425 ribu hingga Rp 637 ribu.

1. Sulitnya Budidaya Lobster

Ternyata budidaya lobster membutuhkan waktu yang cukup lama. Lobster termasuk hewan crustacean yang butuh waktu lama untuk tumbuh kembang, memerlukan banyak makan, dan rentan terhadap penyakit. 

2. Peternakan Lobster Komersial 

Peternakan lobster komersial pertama sedang dikembangkan di Asia. Sedangkan pasar di luar Asia harus bergantung pada lobster yang ditangkap di alam liar. 

3. Menjaga Lobster Tetap Hidup

Alasan kenapa lobster mahal adalah pemgirim harus tetap menjaga lobster tetap hidup. Ini merupakan tantangan berat, karena lobster harus tetap dingin dan lembab sambil memiliki cukup oksigen untuk bernapas dan hidup.

4. Dimasak Hidup-hidup

Lobster hidup banyak dicari untuk kebutuhan restoran. Alasannya, lobster terasa paling enak saat dimasak hidup-hidup.

Alasan lain lobster harus dimasak hidup-hidup adalah karena lobster mudah terkena bakteri. Bahkan, hewan yang mati pun banyak bakterinya, ini bisa menjadi sarang penyakit jika manusia mengonsumsinya.

Jika lobster sudah mati, maka bakteri akan berkembang biak dan merusak daging.

5. Manusia Menikmati Makanan Mahal

Pada pertengahan tahun 1900-an, lobster menjadi makanan mewah seperti saat ini.

James Suroweicki pernah menulis di The New Yorker, dalam prosesnya, harga tinggi menjadi bagian penting dari citra lobster.

“seperti banyak barang mewah lainnya, pengeluaran terkait erat dengan kenikmatan. penelitian telah menunjukkan bahwa manusia lebih suka anggur murah dalam tes rasa buta, tetapi mereka benar-benar mendapatkan lebih banyak kesenangan dari minum anggur dengan harga mahal. Jika lobster dihargai seperti ayam, kita mungkin akan kurang menikmatinya,” kata James.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait