URtech

Jadi Trending, Kenali Aplikasi Pencari Sugar Daddy Sugarbook

Shelly Lisdya, Rabu, 17 Februari 2021 14.04 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jadi Trending, Kenali Aplikasi Pencari Sugar Daddy Sugarbook
Image: Tampilan aplikasi pencari sugar daddy, Sugarbook. (sugarbook.com)

Jakarta - Aplikasi layanan penghubung antara sugar baby dan sugar daddy santer dibicarakan di Malaysia. Aplikasi tersebut bernama Sugarbook.

Aplikasi Sugarbook diketahui menjadi jembatan antara sugar baby, yakni wanita muda dalam mencari sugar daddy, yakni pria tua namun kaya, untuk membantu finansial mereka hingga mendorong tindakan asusila.

Seperti pantauan Urbanasia di laman Sugarbook, kamu akan ditampilkan beberapa panduan, pertama pendaftar harus menentukan apakah kamu sugar daddy, sugar mommy atau sugar baby.

Kedua, pendaftar harus menambahkan foto diri hingga fantasi apa yang diingkan. Dan terakhir adalah temukan 'pasangan sugar' dengan penuh manfaat.

Laman tersebut juga menyediakan beberapa fitur, seperti berbagi foto pribadi, favorit member, latar belakang anggota terverifikasi, pesan waktu, anggota aktif di seluruh dunia hingga mengundang pesta eksklusif.

Kemudian, untuk mendaftar anggota Sugarbook terlebih dahulu memilih gender, kemudian masukkan email dan pilih jika melebihi usia 18 tahun.

Layaknya aplikasi dating lainnya, Sugarbook juga memilih siapa saja yang bisa dikencani. Kemudian apabila match, kamu bisa melanjutkan chattingan melalui pesan yang ada pada aplikasi tersebut.

Dari laporan Bernama, selama pandemi COVID-19, tak sedikit mahasiswa di Malaysia yang menggunakan aplikasi ini untuk mencari sugar daddy.

Presiden National Students Colsultative Council, Muhammad Amiar Asyraf Mohd Sabri mengatakan, hasil statistik menunjukkan, setidaknya ada 12.705 mahasiswa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Malaysia mendaftar sebagai pengguna Sugarbook. Jumlah ini meningkat 40 persen sebelum pandemi.

Adanya aplikasi Sugarbook ini pun menjadi kontroversi dari berbagai pihak, seperti Wakil Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama), Datuk Ahmad Marzuk Shaary.

Ia mengatakan jika hal itu benar-benar terjadi di kalangan mahasiswa, pemerintah harus menindak tegas mereka yang terlibat, terutama para operator aplikasi.

Lebih lanjut, Marzuk mengatakan, aplikasi tersebut dapat memicu berbagai perilaku yang menyimpang hukum dan agama.

“Ini adalah sesuatu yang sangat menyedihkan bagi kami. Aplikasi tersebut harus dicegah untuk digunakan di negara kami, karena mendorong orang untuk melakukan hal-hal yang tidak benar dan melanggar hukum termasuk hukum syariah," katanya seperti dikutip dari laman Malaymail, Rabu (17/2/2021).

Tak hanya itu, Malaysian Communication and Multimedia Commision (MCMC) pun pada Selasa (16/2/2021) telah memblokir situs Sugarbook dengan alasan melanggar aturan Malaysia.

“MCMC khawatir dengan banyaknya perempuan Malaysia, khususnya mahasiswi yang menawarkan diri sebagai ‘sugar baby’ di situs kencan Sugarbook. Pihak berwajib akan menindaklanjuti jika benar ada unsur prostitusi,” kata regulator dalam pernyataan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait