URtech

Jaringan 5G Jadi Fokus Utama XL Axiata di 2022

Shinta Galih, Jumat, 25 Februari 2022 17.53 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jaringan 5G Jadi Fokus Utama XL Axiata di 2022
Image: Ilustrasi jaringan 5G (XL Axiata)

Jakarta -  Sempat menggeber 4G di 2021, di tahun ini XL Axiata mulai fokus pada jaringan 5G. Selain itu ada sederet rencana yang akan dilakukan untuk meningkatkan pengalaman penggunanya.
 
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih baik menjadi prioritas utama pihaknya. Oleh karena itu pihaknya terus melakukan berbagai upaya dan inisiatif secara konsisten untuk dapat mewujudkan hal tersebut.

"Karena kami percaya dengan kualitas jaringan yang terus ditingkatkan akan membuat pelanggan semakin nyaman dan stay longer dalam menggunakan layanan-layanan yang kami sediakan.” ujar Gede.

Ia melanjutkan, setiap tahun kebutuhan konektivitas data terus meningkat. Hal tersebut didorong oleh terus bertambahnya pengguna layanan internet. Data menunjukkan, 73,7% dari populasi Indonesia saat ini telah mengakses internet, dengan waktu berselancar rata-rata mencapai 9 jam per hari. Sebanyak 61,8% populasi juga aktif menggunakan media sosial, dengan waktu akses rata-rata sekitar 7,5 jam per hari.
 
Gaya hidup digital memang telah menjadi kebutuhan utama bagi pelanggan XL Axiata dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Karena itu, mereka menjadi lebih sensitif terhadap pengalaman digitalnya, seperti misalnya kecepatan akses internet yang kurang memadai, rendahnya kualitas sinyal di dalam ruangan, hingga koneksi yang sering macet saat main gim atau mengakses konten hiburan.

Gede juga menyebutkan, untuk fokus pembangunan jaringan XL Axiata di 2022 ini, sejumlah inisiatif telah mulai dijalankan sejak awal 2022 mencakup beberapa aspek. Pertama, peningkatan customer experience.

Untuk hal ini, dilakukan penerapan intelligence and automation guna meningkatkan kemampuan jaringan, yang meliputi otomatisasi pada konfigurasi jaringan, optimasi, self-diagnostic, serta pemulihan jaringan.

Selain itu, XL Axiata juga sudah mengimplementasi automated optimization untuk VoLTE services, serta value-based planning tools yang melibatkan beberapa aspek strategis bisnis dalam perencanaan jaringan.
 
Dengan penerapan intelligence and automation ini, XL Axiata dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi jaringan secara lebih cepat. Intelligence and automation ini diaplikasikan pada proses perencanaan hingga pengoperasian jaringan.

Aspek kedua adalah memberikan pengalaman layanan digital yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat seperti penyediaan layanan yang terintegrasi untuk mobile consumer dan home serta penyediaan kapasitas jaringan yang sesuai dengan kebutuhan tiap area.
 
Aspek ketiga, reliable service experience atau pengalaman layanan yang lebih andal dimana untuk aspek ini XL Axiata menargetkan 100% availability dengan menambah 12.000 BTS LTE900 yang menjangkau 343 kota, serta menambah 100 BTS 5G di 3 kota. Selain itu, XL Axiata juga menambah 2 lokasi core, 6.000 site fiberisasi dan 20.000 km tambahan fiber untuk menjamin realtime high-performance, lag-free experience bagi pelanggan.

 Pada tahun 2022 ini, XL Axiata juga akan terus menyiapkan infrastruktur jaringan guna menunjang layanan 5G. Salah satu milestone terpenting dan utama adalah memastikan ketersediaan spektrum dan perangkat.

Di awal tahun ini, XL Axiata mengadakan uji coba co-existency 5G dan Fixed-Satellite Service (FSS) guna memastikan potensi pemanfaatan spektrum 3.5GHz bagi 5G. Uji coba salah satunya sudah dilaksanakan di kawasan sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok. Uji coba yang lain dilakukan bersama BRI dan Universitas Telkom.
 
XL Axiata juga akan ikut mendukung upaya pemerintah dalam membuktikan kesiapan Indonesia menggelar konektivitas broadband kecepatan tinggi, yaitu 5G, dan diharapkan akan mendorong pertumbuhan perangkat pendukungnya.

Implementasi program ini diantaranya akan dilaksanakan dalam ajang G20 yang akan dilaksanakan di sejumlah kawasan wisata, antara lain Danau Toba, Bali, Mandalika, dan Labuan Bajo.
 
“Kami menghadirkan jaringan 5G secara terbatas di sejumlah kota guna mengenalkan lebih jauh mengenai teknologi telekomunikasi paling mutakhir tersebut kepada pelanggan dan masyarakat. Ada 16 titik 5G experience di 12 kota utama, yang mendapatkan sambutan cukup antusias dari masyarakat,” kata Gede.

Tahun lalu, XL Axiata juga melakukan penataan ulang teknologi 3G untuk meningkatkan kualitas jaringan dan layanan broadband. Hal ini sekaligus guna mendukung kebijakan pemerintah terkait dengan efisiensi spektrum untuk jaringan data.

Hingga akhir 2021 lalu, penghentian layanan 3G telah dilakukan di 22 kota dan dilakukan penambahan kapasitas LTE pada 22 ribu Tower di 408 Kota. Selanjutnya, pada kuartal pertama 2022, ditargetkan layanan 3G sudah dihentikan di semua kota sehingga kapasitas 4G dapat lebih ditingkatkan lagi.
 
Seiring dengan aktivitas 3G sunset tersebut, XL Axiata juga telah mengaktivasi layanan VoLTEnya. Trafik layanan VoLTE ini telah tumbuh sekitar 60% sepanjang kuartal 3 dan 4 tahun 2021.

 Guna memberikan layanan yang lebih efektif, XL Axiata juga melaksanakan transformasi digital dalam perencanaan dan operasional jaringan.

Sejumlah inisiatif yang dilaksanakan terutama adalah penerapan Network inventory management system, Integrated network monitoring dashboard, serta perencanaan jaringan berbasis crowdsourcing insight dan advanced market analytic.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait