URnews

Joe Biden dan Xi Jinping Tekankan Kerjasama serta Hindari Konflik

Putri Rahma, Selasa, 15 November 2022 10.53 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Joe Biden dan Xi Jinping Tekankan Kerjasama serta Hindari Konflik
Image: Presiden AS Joe Biden (Dok. The White House)

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menekankan bahwa Washington berusaha untuk menghindari konflik atau perang dingin dengan Beijing. Hal tersebut diungkapkan setelah bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping saat KTT G20 di Bali, Indonesia.

Keduanya bertemu pertama kali setelah Biden menjabat selama satu tahun. Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa saling menyerukan kerja sama untuk menghadapi tantangan internasional.

"Presiden Biden menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat dan Cina harus bekerja sama untuk mengatasi tantangan transnasional seperti perubahan iklim, stabilitas ekonomi makro global termasuk keringanan utang, keamanan kesehatan dan ketahanan pangan global karena itulah yang diharapkan masyarakat internasional," kata pernyataan Gedung Putih, Senin (14/11/2022).

Selain itu, kantor berita resmi Cina Xinhua juga mengungkapkan bahwa Xi Jinping mengatakan jika kedua belah pihak harus bisa bekerja sama dengan baik untuk menciptakan perdamaian dunia.

"Kedua belah pihak harus bekerja dengan semua negara untuk membawa lebih banyak harapan bagi perdamaian dunia, kepercayaan global dan dorongan yang lebih kuat untuk pembangunan bersama,"ucapnya.

Pertemuan tersebut menyusul lonjakan antara kedua negara setelah anggota Parlemen AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan pada awal tahun ini dan Biden berjanji untuk mempertahankan pulau yang diklaim oleh Beijing.

"Di Taiwan, Biden menjelaskan secara rinci bahwa kebijakan satu Cina kami tidak berubah. Amerika Serikat menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo oleh kedua belah pihak dan dunia memiliki kepentingan dalam pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,"jelas Gedung Putih.

Di bawah 'Kebijakan Satu Cina', AS mengakui Republik Rakyat Cina (RRC) di Beijing atas Republik Cina (ROC) di Taipei sebagai satu-satunya pemerintah Cina yang sah. Tetapi Washington tidak memihak pada kedaulatan Taiwan dan berpendapat bahwa masa depannya harus ditentukan dengan cara damai.

"Kebijakan ini berbeda dengan 'Prinsip Satu Cina' yang menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari Wilayahnya. Biden juga mengatakan bahwa Washington tidak percaya bahwa ada ancaman langsung dari invasi Cina ke Taiwan.

"Saya sangat yakin tidak perlu ada perang dingin baru. Saya telah bertemu berkali-kali dengan Xi Jinping, dan kami terus terang dan jelas satu sama lain. Dan menurut saya tidak ada upaya segera dari pihak Cina untuk menginvasi Taiwan dan saya memperjelas bahwa kebijakan kami di Taiwan tidak berubah sekali," ucap Biden.

Di luar Taiwan, hubungan antara Beijing dan Washington telah memburuk karena banyak titik ketegangan lainnya dalam beberapa tahun terakhir termasuk masalah perdagangan, hak asasi manusia, klaim atas Laut Cina Selatan dan dorongan AS yang terus berlanjut terhadap pengaruh Cina yang berkembang di Indo-Pasifik.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait